MARKET NEWS

Kasus Covid-19 Singapura-Malaysia Melonjak, Saham Kesehatan KAEF hingga IRRA Terbang

TIM RISET IDX CHANNEL 05/12/2023 10:55 WIB

Saham emiten kesehatan melesat pada perdagangan Selasa (5/12/2023) seiring kekhawatiran soal peningkatan signifikan kasus Covid-19 di Singapura.

Kasus Covid-19 Singapura-Malaysia Melonjak, Saham Kesehatan KAEF hingga IRRA Terbang. (Foto: MNC Media)

IDXChannel – Saham emiten kesehatan melesat pada perdagangan Selasa (5/12/2023) seiring kekhawatiran soal peningkatan signifikan kasus Covid-19 di negeri tetangga, Singapura.

Menurut data Bursa Efek Indonesia (BEI), pukul 10.36 WIB, saham farmasi BUMN PT Kimia Farma Tbk (KAEF) melejit 15,57 persen ke Rp965 per saham dengan nilai transaksi Rp14 miliar dan volume 16 juta saham, melanjutkan lonjakan 15,17 persen pada Senin (4/12).

Saham PT Itama Ranoraya solusi teknologi kesehatan PT Itama Ranoraya Tbk (IRRA) juga melejit 13,08 persen, usai terbang 11,92 persen kemarin.

Kemudian, saham PT Indofarma Tbk (INAF) dan PT Phapros Tbk (PEHA) masing-masing naik 7,34 persen dan 6,84 persen.

Saham OMED dan SIDO juga terkerek masing-masing 5,71 persen dan 2,83 persen.

Saham TSPC, PYFA, dan DVLA ikut terapresiasi secara berturut-turut 2,55 persen, 1,79 persen, dan 0,30 persen.

Sejumlah saham pengelola rumah sakit dan laboratorium juga menghijau, seperti PRIM yang naik 7,59 persen, HEAL 1,38 persen, SRAJ 0,77 persen, DGNS 0,73 persen, BMHS 0,53 persen, dan SILO 0,46 persen.

Diwartakan The Straits Times (2 Desember 2023), Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Singapura telah mengimbau masyarakat untuk tetap waspada di tengah meningkatnya kasus Covid-19 lokal dan meningkatnya penyakit pernapasan di daerah beriklim sedang.

Pada minggu 19-25 November, perkiraan jumlah infeksi Covid-19 di Negeri Singa tersebut meningkat dua kali lipat menjadi 22.094 dari 10.726 pada minggu sebelumnya, kata Kementerian Kesehatan dalam sebuah pernyataan pada 2 Desember.

Kemenkes Singapura menambahkan bahwa rata-rata kasus harian rawat inap dan unit perawatan intensif akibat Covid-19 tetap stabil.

Pada tanggal 27 November, varian virus EG.5 dan sub-garis keturunannya HK.3 merupakan sub-varian yang dominan secara lokal, mencakup lebih dari 70 persen kasus.

Kemenkes Singapura menjelaskan, peningkatan ini bisa disebabkan oleh banyak faktor, termasuk musim perjalanan di akhir tahun dan menurunnya kekebalan penduduk.

“Saat ini, tidak ada indikasi bahwa subvarian utama lebih mudah menular atau menyebabkan penyakit lebih parah dibandingkan varian lain yang beredar,” kata Kemenkes.

Meskipun negara-negara di wilayah beriklim sedang mengalami peningkatan kasus penyakit pernafasan, Kementerian Kesehatan mengatakan secara keseluruhan kasus penyakit pernafasan di Singapura tetap stabil.

Selain Singapura, negeri jiran Malaysia juga mengalami peningkatan kasus Covid-19.

Mengutip dari The Star, Senin (4/12) terdapat peningkatan kasus Covid-19 sebesar 57,3 persen dan sebagian besar (48 persen) terjadi pada kelompok usia antara 20 dan 40 tahun, seperti yang ditunjukkan oleh laporan terbaru Kemenkes Malaysia.

“Dari kasus-kasus tersebut, 98 persen di antaranya hanya menunjukkan gejala ringan,” kata Direktur Jenderal Kesehatan Malaysia Datuk Dr Muhammad Radzi Abu Hassan ketika mengutip angka-angka pada minggu epidemiologi ke-47 (ME47/2023) dari 19 hingga 25 November.

Angka 57,3 persen tersebut mencakup 3.626 kasus, meningkat dari 2.305 kasus yang dilaporkan pada ME46/2023 (12-18 November).

Muhammad Radzi melanjutkan, kasus mingguan yang terdeteksi telah melampaui 1.000 setiap minggunya sejak ME41/2023 hingga ME47/2023, dengan tingkat peningkatan antara 7,1 persen hingga 57,3 persen.

Sementara, melansir dari Antara, Senin (5/12), Menteri Kesehatan (Menkes) RI Budi Gunadi Sadikin mendesak masyarakat Indonesia untuk menerapkan perlindungan ganda, yakni melakukan vaksinasi dan mengikuti protokol kesehatan. Ini ia anjurkan sebagai respons terhadap peningkatan infeksi COVID-19 terbaru di Singapura.

“Di Indonesia kita masih ada vaksinasi. Seharusnya kondisi kita lebih baik,” ujarnya di Jakarta, dikutip Antara, Senin (4/12).

Budi Gunadi berpesan kepada masyarakat yang belum mendapatkan dosis booster COVID-19 agar segera mendapatkan vaksinasi di fasilitas kesehatan terdekat.

Selain vaksinasi, imbuh Budi Gnadi, masyarakat juga perlu menerapkan protokol kesehatan seperti mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir serta memakai masker, terutama di tempat umum. (ADF)

Disclaimer: Keputusan pembelian/penjualan saham sepenuhnya ada di tangan investor.

SHARE