Kasus Covid Menurun, IHSG Diprediksi Sentuh 7.000 di Pertengahan Tahun
Bila angka kasus covid dapat terus turun, diprediksi IHSG bakal menyentuh level 7.000 di pertengahan tahun.
IDXChannel - Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan atau IHSG hari ini ditutup menguat 47,8 poin (0,77%) pada level 6.270,32. Bila angka kasus covid dapat terus turun, diprediksi IHSG bakal menyentuh level 7.000 di pertengahan tahun.
Chief Economist TanamDuit Ferry Latuhihin optimistis IHSG bisa mencapai level 7.000 di bulan Juni 2021. Menurutnya ini dengan syarat terjadi angka penurunan penyebaran covid19.
“Kalau covid19 turun terus di kuartal pertama ini, Juni bisa tembus 7.000," ujar Ferry saat dihubungi MNC Portal Indonesia di Jakarta, Senin (15/2/2021).
Data Covid19.go.id, total kasus Covid19 atau pasien positif corona di Indonesia per Senin sore, 15 Februari 2021 mencapai 1.223.930 orang.
Sehingga terdapat penambahan pasien corona sebanyak 6.462 orang dalam 24 jam terakhir. Tambahan kasus Covid-19 di Indonesia hari ini lebih rendah 300 kasus ketimbang hari sebelumnya.
Head of Investment Specialist PT Manulife Aset Manajemen Indonesia (MAMI) Freddy Tedja merekomendasikan reksa dana saham bisa jadi pilihan saat ini. Karena walaupun IHSG di bulan Januari ditutup melemah -1,95%, namun bursa saham di bulan Februari sudah kembali bangkit.
“Jika dihitung sejak awal tahun 2021 hingga 9 Februari 2021, IHSG telah bergerak naik +3,39% ke level 6.181,67," ujar Freddy.
Proyeksi tahun 2021 sebagai masa pemulihan juga tercermin pada kinerja reksa dana saham yang mulai merangkak bangkit. Sebagai contoh, reksa dana Manulife Saham Andalan (MSA) yang pada akhir Januari 2021 lalu memberikan kinerja 6 bulan sebesar 33,15%.
"Sementara sejak awal tahun 2021 hingga akhir Januari 2021, MSA memberikan kinerja 1 bulan sebesar 0,63%, jauh melampaui tolok ukurnya (IDX80) yang sebesar -2,55%," kata katanya.
Reksa dana MSA mengedepankan fokus pada perusahaan di sektor siklikal yang diuntungkan oleh potensi pemulihan ekonomi domestik.
Walaupun sekarang saat yang baik untuk memanfaatkan peluang di tahun pemulihan, namun profil risiko investor dan horizon investasi menjadi kunci dalam menentukan pilihan kelas aset dalam investasi.
Reksa dana saham cocok bagi investor dengan profil risiko agresif dengan horizon investasi jangka panjang. "Prinsip kehati-hatian dalam menentukan pilihan produk investasi dan perusahaan manajer investasi yang akan mengelola dana Anda akan sangat menentukan hasil yang akan Anda nikmati di masa depan kelak," jelasnya. (RAMA)