MARKET NEWS

Kejar Pertumbuhan Berkelanjutan, Begini Strategi Surya Biru (SBMA)

Taufan Sukma/IDX Channel 12/01/2024 06:56 WIB

sejauh ini penguasaan pasar SBMA di Pulau Kalimantan dan kawasan Indonesia Timur relatif cukup kuat, dengan hadir di berbagai segmen pasar.

Kejar Pertumbuhan Berkelanjutan, Begini Strategi Surya Biru (SBMA) (foto: MNC Media)

IDXChannel - Kondisi 2024 sebagai tahun politik coba disikapi secara beragam oleh sejumlah emiten pasar modal nasional.

Salah satunya yang dilakukan PT Surya Biru Murni Acetylene Tbk (SBMA) dengan memastikan pertumbuhan berkelanjutan lewat upaya perluasan pangsa pasar, dalam kapasitasnya sebagai produsen gas industri.

"Fokus kami selanjutnya adalah memperluas pasar dengan meningkatkan penjualan liquid, agar dapat terus tumbuh secara berkelanjutan," ujar Direktur Utama SBMA, Rini Dwiyanti, dalam keterangan resminya, Kamis (11/1/2024).

Menurut Rini, sejauh ini penguasaan pasar SBMA di Pulau Kalimantan dan kawasan Indonesia Timur relatif cukup kuat, dengan hadir di berbagai segmen pasar, mulai dari bengkel pinggir jalan hingga perusahaan sebesar PT Pertamina (Persero).

"Fokus SBMA pada keberlanjutan dan keberagaman layanan akan membantu dalam menjaga stabilitas di tengah perubahan politik yang terjadi tahun ini," tutur Rini.

Rini meneklaim pihaknya telah berhasil membukukan pertumbuhan kinerja yang konsisten di Provinsi Kalimantan Timur atau lokasi Ibu Kota Nusantara (IKN), meski terjadi penurunan kinerja secara industri.

Rini menjelaskan, selama logam masih digunakan dalam reparasi kapal, maka pasti akan ada permintaan oxygen dan acetylene untuk membantu dalam proses reparasi kapal tersebut.

"Keunggulan kami terletak pada diversifikasi layanan, yang membantu kami menghadapi tantangan dengan lebih baik. Setiap sektor yang kami layani saling menguatkan dan mendukung pondasi perusahaan," ungkap Rini.

Pada 2024, SBMA telah merencanakan belanja modal (capital expenditure) untuk pembelian lorry tank, tabung, dan iso tank yang mendukung operasional, yang disesuaikan dengan kebutuhan proyek.

"Sumber dana berasal dari cashflow internal perusahaan dan kemungkinan pinjaman dari bank, menegaskan komitmen kami untuk pertumbuhan berkelanjutan," papar Rini.

Rini juga menyatakan bahwa gas bumi salah satunya akan digunakan sebagai energi transisi menuju Net Zero Emission (NZE) pada 2060, sehingga pemerintah terus memaksimalkan pemanfaatan gas bumi nasional.

Dua tahun terakhir, gas alam cair (LNG) global diwarnai lonjakan permintaan dan kompetisi mengamankan pasokan domestik masing-masing negara, namun, juga adan proyeksi perlambatan permintaan pada 2024.

Sebelumnya, Direktur Keuangan SBMA, Ingo Steil, juga telah menyatakan bahwa Perseroan bakal memperluas jaringan dengan menambah stasiun pengisian bahan bakar, sebagai upaya mengoptimalkan proses distribusi pada 2024.

Menurut Ingo, SBMA telah memiliki Akreditasi ISO 17025 untuk laboratorium gas, yang memastikan standard tertinggi dalam presisi dan keandalan pengujian, sebagai bentuk pengembangan bisnis yang berkelanjutan. (TSA)

SHARE