MARKET NEWS

Kemenperin Dorong Jaringan Gas PGN (PGAS) Pakai Pipa Baja Lokal

Atikah Umiyani 06/11/2024 16:05 WIB

Kementerian Perindustrian mendorong proyek jaringan gas PGN (PGAS) menggunakan pipa baja lokal.

Kementerian Perindustrian mendorong proyek jaringan gas PGN (PGAS) menggunakan pipa baja lokal. (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) mendorong proyek jaringan gas (jargas) PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk atau PGN (PGAS) menggunakan pipa baja lokal. Pasalnya, saat ini Indonesia sudah mampu memproduksi pipa baja tanpa sambungan (seamless).

Wakil Menteri Perindustrian (Wamenperin), Faisol Riza mengatakan, PT Artas Energi Petrogas bersama PT Inerco Global Internasional membangun pabrik pipa baja seameless. Dia berharap, pipa baja lokal ini nantinya bisa mendukung proyek jargas yang merupakan alternatif dari LPG ketimbang mengimpor baja dari luar negeri.

"Mudah-mudahan, tapi ini kan domainnya bukan di (Kementerian) Perindustrian tetapi di ESDM. Tapi tentu kami akan merekomendasikan supaya infrastrukturnya menggunakan produk dalam negeri," katanya dalam acara Indonesia Seamlesss Tube Summit 2024 di Jakarta, Rabu (6/11/2024).

Menurut Faisol, kebutuhan pipa baja di Indonesia sangat besar sebagai dampak dari proyek Jargas PGN. "Kalau ada Jargas tentu harga juga akan sangat kompetitif. Jadi kami berharap akan tumbuh lagi perusahaan-perusahaan baru yang bisa memenuhi kebutuhan infrastruktur pembangunan di Indonesia," ucapnya.

Dia juga berharap kehadiran pabrik ini akan menjadikan Indonesia sebagai basis produksi pipa baja terbesar di Asia Tenggara. Potensi ini mungkin saja terwujud mengingat pembangunan infrastruktur, termasuk di sektor migas masih terus dilakukan.

Di tempat yang sama, CEO Inerco Global, Hendrik Kawilarang mengatakan saat ini kebutuhan pipa baja seamless untuk sektor industri migas mencapai 500 ribu ton per tahun. Oleh sebab itu, Indonesiamenjadi  incaran utama industri pipa baja China yang mengalami kelebihan suplai.

"Bila hal ini dibiarkan terjadi, impor pipa baja seamless nasional akan mengalami terus peningkatan, padahal nilainya saat ini sudah mencapai angka Rp15 triliun per tahun," kata Hendrik.

(Rahmat Fiansyah)

SHARE