MARKET NEWS

Kenaikan Harga Produk Sawit Dongkrak Laba Bersih DSNG Jadi Rp1,3 Triliun

Nia Deviyana 24/10/2025 12:04 WIB

Angka ini naik 51 persen (year on year/YoY) dibanndingkan tahun sebelumnya.

Kenaikan Harga Produk Sawit Dongkrak Laba Bersih DSNG Jadi Rp1,3 Triliun. Foto: DSNG.

IDXChannel – Emiten sawit PT Dharma Satya Nusantara Tbk (DSNG) membukukan laba bersih sebesar Rp1,3 triliun hingga Kuartal III-2025. Angka ini naik 51 persen (year on year/YoY) dibanndingkan tahun sebelumnya.

Direktur Utama DSNG, Andrianto Oetomo, mengatakan peningkatan harga rata-rata penjualan (average selling price/ASP) produk sawit dan perbaikan efisiensi operasional di seluruh lini usaha menjadi penggerak kinerja perseroan.

Sepanjang sembilan bulan 2025, DSNG juga mencatatkan pendapatan konsolidasi sebesar Rp8,9 triliun, meningkat 25 persen (YoY). 

"Peningkatan ini terutama ditopang oleh segmen kelapa sawit yang memberikan kontribusi sekitar 88 persen terhadap total pendapatan, diikuti oleh produk kayu sebesar 11 persen dan energi terbarukan 1,7 persen," ujarnya melalui keterangan tertulis, Jumat (24/10/2025).

Andrianto merinci pendapatan segmen kelapa sawit mencapai Rp7,8 triliun, naik 27,8 persen (YoY). Kinerja positif ini didukung kenaikan ASP seluruh produk utama, yakni CPO naik 16,3 persen (YoY), Palm Kernel meningkat 80,5 persen, dan PKO tumbuh 82,8 persen, sementara volume penjualan naik sekitar 5 persen.

Produksi Tandan Buah Segar (TBS) meningkat 4 persen (YoY) menjadi 1,6 juta ton, dengan produksi CPO naik 3,9 persen (YoY). Kualitas produk tetap terjaga, dengan Free Fatty Acid (FFA) stabil di 3 persen dan Oil Extraction Rate (OER) di 23,37 persen.

Sedangkan pendapatan segmen produk kayu tercatat sebesar Rp 948,8 miliar, meningkat 9,2 persen (YoY), didorong oleh kenaikan volume penjualan panel 9,9 persen (YoY) dan engineered flooring 3,2 persen (YoY).

"Permintaan global menunjukkan perbaikan meski masih dihadapkan pada tantangan eksternal seperti tarif perdagangan Amerika Serikat dan ketegangan geopolitik," kata dia.

Selain itu, pendapatan dari segmen energi terbarukan tercatat sebesar Rp148,9 miliar, turun 8,3 persen (YoY) akibat penurunan sementara volume penjualan dan harga jual seiring fluktuasi permintaan biomassa di pasar Jepang.

Pada kuartal ketiga, produk wood pellet yang mulai beroperasi komersial sejak awal tahun telah menjual 13,7 ribu ton dengan harga rata-rata USD120 per ton, memberikan kontribusi tambahan terhadap pendapatan segmen energi terbarukan.

Per 30 September 2025, total aset Perseroan tercatat sebesar Rp17,2 triliun, turun 1 persen dibandingkan tahun lalu karena penggunaan kas untuk pembayaran dividen dan serta pelunasan obligasi yang jatuh tempo pada Juli 2025. 

Total liabilitas menurun 17 persen (YoY), sejalan dengan strategi deleveraging melalui pelunasan pinjaman lebih awal. Sementara itu, total ekuitas meningkat 11 persen (YoY) menjadi Rp10,9 triliun.

(NIA DEVIYANA)

SHARE