Kenaikan Suku Bunga BI Terhenti, Bagaimana Nasib Saham Properti?
BI mempertahankan suku bunga acuan di level 5,75 persen. Bagaimana gerak saham properti hari ini?
IDXChannel - Sektor saham properti berada di zona hijau dengan penguatan 0,10 persen pada pembukaan perdagangan pagi tadi (26/5). Namun hingga pukul 09.42 WIB, sektor saham ini berbalik arah melemah 0,19 persen.
Mayoritas saham properti tak bersemangat pagi ini. Saham CTRA sudah merosot 0,45 persen ke 1.090. Saham PWON terpantau koreksi 0,42 persen ke 470, saham BSDE juga terpelest 0,43 persen ke 1.170. Pun dengan saham SMRA yang bernasib sama, bahkan anjlok 1,49 persen ke 665.
Saham DMAS mencatatkan pelemahan 0,57 persen ke 173, saham ASRI lesu 0,54 persen ke 185, saham APLN amblas 2,05 persen ke 143, saham BEST terperosok 1,82 persen ke 162, saham LPCK susut 0,52 persen ke 970, saham PLIN melemah 0,46 persen ke 2.150
Namun demikian, ada juga saham properti yang justru menguat. Saham KIJA naik 0,75persen ke 135, saham MMLP menanjak 0,47 persen ke 432, saham TRIN terbang 5,71 persen ke 216, saham DILD melejit 5,98 persen ke 248, serta saham SAGE yang to the moon 11,88 persen ke 179.
Sekadar informasi, Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia pada 17-18 April 2023 memutuskan untuk mempertahankan BI 7-Day Reverse Repo Rate (BI7DRR) sebesar 5,75%.
BI juga menahan laju suku bunga Deposit Facility sebesar 5,00%, dan suku bunga Lending Facility sebesar 6,50%.
Gubernur BI, Perry Warjiyo mengatakan, keputusan ini konsisten dengan stance kebijakan moneter yang pre-emptive dan forward looking untuk memastikan terus berlanjutnya penurunan ekspektasi inflasi dan inflasi ke depan.
"Bank Indonesia meyakini bahwa BI7DRR sebesar 5,75% memadai untuk mengarahkan inflasi inti tetap terkendali dalam kisaran 3,0±1% pada 2023 dan inflasi Indeks Harga Konsumen (IHK) kembali ke dalam sasaran 3,0±1% lebih awal dari perkiraan sebelumnya," kata Perry.
(FAY)