Kenaikan Suku Bunga Sudah Diantisipasi Pelaku Pasar, Bagaimana Prospek Saham Perbankan?
Seperti diketahui, BI sudah menaikkan suku bunga enam bulan beruntun, dengan total 225 basis poin (bps).
IDXChannel - Pelaku pasar sudah mengantisipasi kenaikan suku bunga Bank Indonesia (BI). Seperti diketahui, BI sudah menaikkan suku bunga enam bulan beruntun, dengan total 225 basis poin (bps).
Head of Business Development PT FAC Sekuritas Indonesia, Kenji Putera Tjahaja, menilai kenaikan suku bunga ini akan berdampak positif bagi sektor perbankan.
"Jadi menurut saya untuk sektor finance, khususnya perbankan dan yang masuk (bank) BUKU 4, itu akan menjadi sentimen positif sekali, dan pasar melihatnya sebagai tanda-tanda perbaikan gabungan ekonomi lebih lanjut," ujar Kenji, Senin (23/1/2023).
Sebagai catatan, saham perbankan big caps pada perdagangan Jumat pekan lalu (20/1/2023) ditutup beragam karena pengaruh kebijakan suku bunga.
Saham BCA (BBCA) bergerak di zona merah, Bank Mandiri (BMRI) dan dan BRI (BBRI) menguat. Sementara saham perbankan lainnya seperti BNI (BBNI) di zona hijau meskipun penguatannya tidak terlalu signifikan.
Pengamat Pasar Modal, Oktavianus Audi, mengatakan saham big caps, terutama perbankan adalah sektor yang paling sensitif terhadap perekonomian makro.
Dengan perkembangan ekonomi yang masih bagus didorong konsumsi rumah tangga yang menjadi penopang, Audi optimistis sektor ini masih baik ditambah sentimen kenaikan suku bunga.
"Kalau kita lihat kemarin sudah rilis ya data pertumbuhan kredit itu masih naik 11%, jadi saya pikir masih cukup sehat sekali dan saya lihat sampai dengan kuartal ketiga (2022) rasio kredit macet masih sangat rendah, bahkan lebih rendah dari tahun 2020," jelasnya.
Untuk pilihan saham yang masih menarik, Audi menilai BBRI dan BMRI bisa dicermati. Secara teknikal, saham BUMN itu sudah mulai kelihatan ada dorongan yang cukup kuat dari para investor.
"Kelihatan juga volume transaksi sudah lumayan besar jadi mungkin yang masih cukup menarik, walaupun harganya sudah mulai adjust ya, kita tidak bisa berekspektasi terlalu tinggi untuk banking ini," kata Audi.
Untuk BMRI diproyeksi bisa terdorong ke level 10.500 sampai dengan 10.600. Untuk BBRI, dia menilai ada level krusial yang harus dilewati, dengan level resistennya berada di 4.700.
"Jadi ini saya menjadi titik konfirmasinya apakah BRI ini cukup kuat atau tidak, kita lihat pekan depan atau sampai dengan bulan (akhir) Januari, apakah dia bisa naik 4.700. Kalau bisa itu bagus sekali, potensial bisa ke level tertingginya di 4.900 sampai dengan di 5.000," ungkapnya. (NIA)