Kenali 4 Siklus Saham agar tidak Dikibuli Bandar
Beberapa siklus saham ini akan memberi informasi dan pengetahuan bagi Anda sehingga terhindari dari permainan bandar.
IDXChannel - Beberapa siklus saham ini akan memberi informasi dan pengetahuan bagi Anda sehingga terhindari dari permainan bandar.
Tentunya lewat ini akan memberikan pencerahan bagi Anda yang selama ini seringkali alami kerugian atau terpaksa cut loss hingga akhirnya mengalami kerugian besar.
Lantas bagaimana menjawab siklus saham? Simak penjelasan yang dihimpun kami dari situs investasiku.id dengan judul ‘Pahami 4 Siklus Saham Ini Biar Ga Diguyur Bandar.’
4 Siklus Saham
Kami mencatat sedikitnya ada empat siklus saham yang perlu Anda ketahui, siklus ini mulai dari akumulasi, mark up, distribusi, hingga mark down. Lantas bagaimana penjelasannya? Simak rincian kami.
1. Akumulasi
Siklus saham pertama yaitu fase akumulasi yang berada di stage 1. Di tahap ini, posisi saham biasanya berada di bawah dengan harga saham yang cukup murah untuk dibeli.
Lantaran harganya turun atau karena posisinya berada di bawah menyebabkan banyaknya permintaan beli yang lebih dominan, ketimbang jual.
Layaknya sebuah departemen store, saham tersebut banyak dibeli dan selanjutnya terjadi kenaikan harga saham, meskipun hal tersebut belum terlihat secara signifikan.
Setelah memahami fase ini, Anda akan mengetahui bahwa saham tersebut akan beralih menuju ke fase berikutnya?
Meski demikian, Anda perlu analisis teknikal untuk memulai fase berikutnya ketika sudah terjadi breakout oleh para trader terhadap pembelian, karena aktivitas transaksi yang berlebihan.
2. Mark Up
Selanjutnya ada mark up yang dimulai pada fase terendah. Ini akan muncul kondisi breakout, sehingga masuk ke fase mark up.
Seperti diketahui, fase mark up merupakan fase dimana kondisi pasar saham menunjukkan siklus yang bergerak naik. Umumnya akan ada banyak trader retail, yang ikutan membeli saham.
Kenali 4 Siklus Saham agar tidak Dikibuli Bandar. (FOTO : MNC MEDIA)
Seperti diketahui ada posisi terendah, dan harga saham mulai naik, di situ banyak trader ritel yang sebelumnya mungkin belum sempat membeli saham di harga bawah, dan akhirnya melakukan pembelian.
Karenanya ketika harga saham mulai naik, dan akan semakin naik dengan durasi yang cukup cepat. Akhirnya, harga saham sudah dianggap mahal, dan dalam siklus saham bisa digambarkan dalam grafik akan membentuk higher high.
3. Distribusi
Fase ini akan mendominasi aksi jual atau profit taking dari pelaku pasar, yang juga mulai jenuh untuk melakukan pembelian.
Dengan demikian, harga saham semakin menurun kembali, dan mulai bergerak ke posisi stagnan/stabil atau istilahnya adalah sideways.
Bisa dikatakan fase distribusi dalam siklus saham ini, tekanan jual (offer) akan lebih mendominasi ketimbang, permintaan beli (bid), bahkan mungkin akan menghasilkan gerakan kecil naik turun yang tidak terlalu signifikan.
Selain itu, fase ini ditandai dengan harga saham yang mendadak turun drastis, dengan volume transaksi yang besar. Lalu harga saham mulai naik kembali, dengan volume transaksi yang kecil.
Bila Anda bertanya kapan fase ini berjalan? Umumnya terjadi sampai target jual saham dari para investor-investor besar telah mencapai targetnya. Jika sudah terjadi kondisi seperti itu, harga saham akan kembali menurun, bahkan sampai tidak ada saya beli.
4. Mark Down
Ini merupakan siklus saham terakhir atau dikenal dengan fase mark down, yang menggambarkan penurunan harga saham. Hal ini terjadi karena saham-saham yang sebelumnya sudah dibeli bandar, sudah dilepaskan pada fase distribusi.
Bisa dikatakan saham-saham yang beredar di pasar saham, lebih dikendalikan oleh para retail, yang strategi jual-beli-nya berbeda-beda.
Perlu diketahui juga dimana pada fase ini, tidak jarang terjadi ‘panic selling’. Di mana para trader ritel akan khawatir ketika melihat harga saham mulai jatuh bahkan sudah mencapai level terendah, hampir kembali ke stage 1 atau akumulasi.
Sehingga, mereka akan ikut menjual sahamnya dan penurunan harga saham juga akan semakin menukik tajam.
Itulah penjelasan siklus saham yang perlu Anda ketahui. Semoga informasi ini berguna bagi Anda. (MYY)