Kenali 5 Ciri-Ciri Saham akan ARA, Bisa Jadi Potensi Cuan
Ada beberapa ciri-ciri saham akan ARA yang perlu diketahui investor. Apalagi, bagi investor yang berani mengambil risiko tinggi dan bisa memanfaatkannya.
IDXChannel – Ada beberapa ciri-ciri saham akan ARA yang perlu diketahui investor. Apalagi, bagi investor yang berani mengambil risiko tinggi dan bisa memanfaatkannya.
Auto Reject Atas (ARA) merupakan kondisi di mana saham mengalami kenaikan harga hingga menyentuh batas atas yang telah ditetapkan bursa. Dengan begitu, saham tersebut tidak bisa naik kembali karena sudah mencapai batas.
Saham bisa mencapai ARA lantaran banyak yang menginginkannya dan pembelian yang cukup kencang. Saham ini bisa berpotensi cuan jika Anda sudah memilikinya sebelum harganya mencapai ARA.
Oleh karena itu, Anda perlu mengetahui ciri-ciri saham akan ARA berikut ini sehingga Anda bisa mendapatkan keuntungan.
Ciri-Ciri Saham ARA
Dilansir dari laman MNC Sekuritas, penetapan batas Auto Rejection saham ini diatur dalam Keputusan Direksi Nomor Kep-00023/BEI/03-2020. Berikut beberapa batasan Auto Rejection saham yang perlu diperhatikan.
- Harga saham Rp50 – Rp200, batas naik dan turunnya sebesar 35% dari harganya dalam sehari.
- Harga saham Rp200 – Rp5.000, batas naik dan turunnya sebesar 25% dari harganya dalam sehari.
- Harga saham di atas Rp5.000, batas naik dan turunnya sebesar 20% dari harganya dalam sehari.
Adapun khusus untuk saham yang IPO atau baru listing, batasannya adalah sebesar 2 (dua) kali dari persentase Auto Rejection yang telah ditetapkan bursa. Sementara itu, maksimal pembelian saham yakni sebanyak 50.000 lot atau 5% dari jumlah efek tercatat. Apabila melebihi jumlah tersebut, maka saham akan terkena Auto Rejection saham (Atas/ Bawah).
Setelah mengetahui beberapa ketentuan tersebut, Anda bisa lebih cermat lagi dalam mengamati ciri-ciri saham yang akan ARA dan bisa Anda jadikan investasi Anda. Pada umumnya, beberapa ciri-ciri saham yang akan ARA antara lain sebagai berikut.
1. Transaksi Cepat
Salah satu ciri-ciri saham akan ARA bisa diamati dari jumlah transaksinya dalam satu hari. Pada umumnya, saham yang akan ARA memiliki transaksi yang cepat karena banyak orang ingin membelinya.
Anda bisa mengamatinya di data offer dan bid saham tersebut yang cenderung tampak seperti dalam medan pertempuran. Bandar akan terus membelinya sementara ritel sebagai penjual hanya menjual sedikit. Hal inilah yang membuat harga saham terus menerus mengalami peningkatan.
2. Harga Saham Receh
Biasanya, saham yang akan mengalami ARA cenderung memiliki harga yang receh. Seringkali, harganya bahkan di bawah Rp500. Dengan demikian, apabila Anda ingin masuk dan membeli saham yang berpotensi ARA ini, Anda bisa mengamati saham-saham yang recehan.
3. Kapitalisasi Pasar Tidak Terlalu Besar
Ciri-ciri saham yang berpotensi ARA berikutnya adalah memiliki kapitalisasi pasar tidak terlalu besar. Biasanya, saham-saham ini hanya memiliki kapitalisasi pasar di bawah Rp1 triliun atau bisa saja berkisar Rp500 miliar.
4. Terjadi Akumulasi Bandar
Ciri saham akan ARA juga bisa dilihat dari adanya akumulasi bandar. Bagi Anda yang memiliki aplikasi bandar detector, Anda bisa memperhatikan alarm-nya yakni ketika bandar sudah mengumpulkan banyak saham sejak jauh-jauh hari sebelumnya.
5. Banyak Ritel yang Ikut Membeli
Anda juga bisa mengamati saham yang berpotensi ARA jika sudah mulai banyak ritel yang ingin membeli. Hal tersebut bisa menandakan jumlah pemegang saham sudah mulai bertambah dari waktu ke waktu.
Nah, itulah beberapa ciri-ciri saham akan ARA yang bisa Anda cermati. Meski demikian, Anda tetap harus cermat dalam melakukan analisis. Harga menjadi salah satu pertimbangan besar ketika Anda membeli sebuah saham. Oleh karena itu, Anda perlu mengetahui berapa harga wajar dan potensi kenaikannya dari setiap saham.