Kenali Apa Itu Uptrend dan Downtrend Dalam Dunia Saham
IDXChannel - Sudah tahu apa itu uptrend dan downtrend dalam dunia saham? Tentunya dua istilah itu seringkali menjadi bahasan saat kita bermain saham. Perbedaan
IDXChannel - Sudah tahu apa itu uptrend dan downtrend dalam dunia saham? Tentunya dua istilah itu seringkali menjadi bahasan saat kita bermain saham.
Perbedaan keduanya sangat signifikan, uptrend umumnya naik, sementara downtrend biasanya turun. Bahasa keduanya juga begitu berbeda dan sudah pasti memiliki makna yang beda.
Lantas apa itu uptrend dan downtrend dalam dunia saham? Yuk simak penjelasan yang dihimpun kami dari berbagai sumber tepercaya.
Apa Itu Uptrend Saham
Uptrend saham adalah pola pergerakan harga pasar yang terus naik. Mengutip investopedia, trendline bisa dikatakan mengalami uptrend atau kenaikan apabila tampak 2 puncak (peak) dan 2 palung (trough) yang semakin meninggi secara berturut-turut dalam suatu periode waktu.
Kalau hanya tampak satu puncak dan satu palung saja selama berturut-turut, bisakah disebut uptrend? Jawabannya tidak.
Bisa dikatakan ada dua titik puncak (higher high) dan dua titik palung (higher low). Artinya, tren harga pasar terus naik secara berturut-turut.
Meskipun ada penurunan, titik turunnya tidak lebih rendah daripada titik sebelumnya. Inilah yang dimaksud dengan uptrend saham.
Berapa Lama Uptrend Saham Berlangsung?
Tren ini akan terus terjadi selama belum ada titik palung yang lebih rendah dari periode sebelumnya.
Sebaliknya, uptrend saham dikatakan putus atau berakhir begitu ada penurunan yang titiknya lebih rendah dari periode penurunan sebelumnya.
Menurut InvestingAnswers, uptrend saham bisa bertahan selama beberapa bulan. Dalam kasus tertentu juga bisa berlangsung hingga beberapa tahun.
Kenali Apa Itu Uptrend dan Downtrend Dalam Dunia Saham. (FOTO : MNC MEDIA)
Apa Itu Downtrend Saham
Secara harfiah, kata down dan trend saja sering diasumsikan dan dikaitkan dengan menebak sebagai keadaan penurunan dalam harga saham.
Sementara, downtrend adalah pola pergerakan harga saham di pasar yang terus menurun dalam jangka waktu lama. Pola pergerakan ini bisa dipantau melalui trendline.
Trendline menggambarkan pola pergerakan harga di pasar saham. Bisa naik, turun, atau datar. Maka, ada juga yang dinamakan uptrend (naik) dan sideways (datar).
Selain itu melansir Investopedia, kondisi pasar bisa dikatakan mengalami downtrend apabila tampak titik puncak (peak) dan titik palung (trough) yang semakin menurun secara berturut-turut dalam rentang waktu lama.
Dikatakan ada dua titik puncak (lower high) dan dua titik palung (lower low) yang masing-masing lebih rendah daripada titik sebelumnya. Ini berarti tren harganya turun terus.
Artinya, ada kenaikan, titik puncaknya tidak lebih tinggi daripada titik puncak sebelumnya. Dengan kata lain, sebetulnya trennya masih turun terus.
Penyebab Downtrend Saham
Bisa dikatakan dalam mengamati downtrend, artinya harga pasarnya sedang turun terus. Keadaan ini bisa terjadi kalau di pasar ada lebih banyak penawaran daripada permintaan.
Selain itu, bisa dikatakan downtrend juga terjadi mengikuti perkembangan berita atau informasi seputar perusahaan, keadaan ekonomi, dan situasi lainnya.
Dengan kata lain, ketika terjadi downtrend banyak investor menjual saham bersamaan. Akibatnya, penawarannya pun melebihi permintaan di pasar.
Hal yang buruk juga bisa terjadi ketika downtrend dalam jangka waktu panjang, dampaknya akan besar. Salah satunya krisis ekonomi yang menimbulkan penggangguran, penurunan daya beli masyarakat, dan lain-lain.
Itulah penjelasan apa itu uptrend dan downtrend dalam dunia saham. Semoga informasi ini berguna bagi Anda dan menambah wawasan Anda.