Kenali Cara Membaca IHSG, Investor Baru Boleh Merapat
Cara membaca IHSG tidaklah sulit. Karena itu para investor muda silakan membaca artikel ini hingga tuntas.
IDXChannel - Cara membaca IHSG tidaklah sulit. Karena itu para investor muda silakan membaca artikel ini hingga tuntas.
Seperti diketahui IHSG atau Index Harga Saham Gabungan merupakan gabungan dari sejumlah saham yang melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI). Saham gabungan ini umumnya menjadi acuan para trader dalam menganalisis dan membaca saham.
Lantas bagaimana cara membaca IHSG? Simak penjelasan yang kami himpun dari website Investasiku.id dengan judul ‘Rumus IHSG dan Cara Membacanya’.
Apa Itu IHSG
IHSG adalah sebuah singkatan dari Indeks Harga Saham Gabungan. Selain dikenal IHSG, Indonesia dikenal dengan ICI Indonesia Composite Index, dan juga IDX Composite.
Bisa dikatakan, IHSG adalah indeks pasar saham, yang digunakan Bursa Efek Indonesia (BEI) dan berisi semua saham yang diperjualbelikan di BEI.
Rumus IHSG
Tidak jauh berbeda dengan indeks saham di seluruh, metodologi perhitungan yang digunakan dalam perhitungan ini juga sama caranya, yaitu menggunakan rata-rata berimbang berdasarkan jumlah saham di bursa, atau istilahnya adalah Market Value Weighted Average Index.
Adapun, rumus IHSG adalah sebagai berikut:
Indeks = (Nilai Pasar / Nilai Dasar) x 100
Nilai Dasar: Kumulatif jumlah saham pada hari dasar dikali dengan harga pada hari dasar.
Nilai Pasar: Kumulatif jumlah saham yang tercatat dikali dengan harga pasar.
Kenali Cara Membaca IHSG, Investor Baru Boleh Merapat. (FOTO : MNC MEDIA)
Bagaimana cara menentukan nilai pasar?
Berikut caranya:
Rumus Nilai Pasar: Nilai Pasar = p₁q₁ + p₂q₂ + … + piqi + pnqn
Keterangan:
p= harga yang terjadi untuk emiten ke-i.
q= jumlah saham yang digunakan untuk penghitungan indeks untuk emiten ke-i
n= jumlah emiten yang tercatat di bursa efek.
Cara Membaca IHSG
Setelah mengenal sedikit tentang IHSG, Ada baiknya Anda juga mengenal cara membacanya. Anda harus bisa baca pergerakan tren IHSG di pasar, untuk menentukan keputusan-keputusan dalam berinvestasi saham.
Sebab dengan mengetahui pergerakan tersebut, Anda jadi bisa tahu kapan waktu yang tepat, kapan membeli dan kapan menjual saham. Mudahnya, jika Anda melihat IHSG naik secara tajam dalam sehari, maka disarankan untuk menghindari membeli saham saat momen tersebut.
Begitupun sebaliknya, jika Anda melihat tren IHSG yang menurun tajam, disarankan untuk melakukan pembelian saham. Namun untuk itu, Anda sebaiknya menganalisis fundamental terlebih dahulu.
Sebab, dari banyaknya perusahaan yang terdaftar dalam BEI, pasti ada beberapa saham perusahaan yang memiliki kontribusi yang besar, sebagai penopang IHSG di Indonesia.
Tentunya, perusahaan tersebut memiliki kapitalis pasar yang besar, di bidang bisnisnya. Salah satunya di sektor perbankan, telekomunikasi, hingga industri manufaktur.
Penasaran nggak sih, saham-saham dari perusahaan mana saja, yang berada di dalam daftar saham penggerak IHSG di Indonesia? Berikut daftarnya:
- BBCA (Bank Central Asia, Tbk.) = Perbankan - Kapitalis pasar: Rp815 triliunan
- BBRI (Bank Rakyat Indonesia, Tbk.) = Perbankan - Kapitalis pasar: Rp537 triliunan
- TLKM (Telekomunikasi Indonesia, Tbk) = Telekomunikasi - Kapitalis pasar: Rp393 triliunan
- BMRI (Bank Mandiri, Tbk) = Perbankan - Rp354 triliunan
- UNVR (Unilever Indonesia, Tbk) = Industri barang konsumsi - Rp320 triliunan
- ASII (Astra International, Tbk.) = Industri manufaktur - Rp280 triliunan
- HMSP (H.M Sampoerna, Tbk.) = Industri barang konsumsi - Rp244 triliunan
- TPIA (Chandra Asri Petrochemical, Tbk.) = Industri kimia - Rp185 triliunan
- BBNI (Bank Negara Indonesia, Tbk.) = Perbankan - Rp144 triliunan
- BRPT (Barito Pacific, Tbk.) = Industri kimia - Rp134 triliunan
Itulah penjelasan cara membaca IHSG, semoga informasi ini berguna bagi Anda dan menambah wawasan Anda. (MYY)