MARKET NEWS

Ketiban Proyek IKN, Laba Emiten Properti BSBK Tumbuh 203 Persen

Desi Angriani 02/08/2024 17:56 WIB

Perseroan berhasil meningkatkan laba bersih secara drastis menjadi Rp39,8 miliar dari periode yang sama tahun sebelumnya sekitar Rp13,1 miliar

Ketiban Proyek IKN, Laba Emiten Properti BSBK Tumbuh 203 Persen (Foto: dok BSBK)

IDXChannel - Emiten properti, PT Wulandari Bangun Laksana Tbk (BSBK) meraup pertumbuhan laba bersih 203 persen pada semester I-2024, ditopang oleh proyek pembangunan IKN Nusantara.

Perseroan berhasil meningkatkan laba bersih secara drastis menjadi Rp39,8 miliar dari periode yang sama tahun sebelumnya sekitar Rp13,1 miliar.

"Percepatan pembangunan IKN membuat lebih banyak pendatang mengunjungi Balikpapan, karena kota ini merupakan penyangga terdekat bagi IKN, sehingga permintaan akan hunian meningkat. Dari sisi internal, Perseroan juga berhasil melakukan efisiensi beban pokok pendapatan yang cukup signifikan," kata Direktur Wulandari Bangun Laksana Daniel Wirawan, dalam keterangan resmi Senin (22/7/2024).

Pada semester pertama tahun ini, Perseroan membukukan penjualan dan pendapatan usaha sebesar Rp170,7 miliar. Angka ini naik 9,71 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp155,6 miliar.

Peningkatan kinerja ini didorong oleh lonjakan penjualan apartemen yang mencapai 51,58 persen dibandingkan 2023. Selain itu, kenaikan pendapatan usaha juga berkontribusi besar melalui dua pusat perbelanjaan milik Perusahaan. 

Mall E-Walk dan Mall Pentacity mengalami kenaikan tingkat hunian (occupancy rate) masing-masing mencapai 97,91 persen dan 82,82 persen pada semester pertama tahun 2024, dibandingkan dengan 95,80 persen dan 79,26 persen di periode yang sama tahun lalu.

Faktor eksternal seperti pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara juga berkontribusi terhadap peningkatan kinerja keuangan BSBK lantaran tingginya arus pendatang dari luar kota ke Balikpapan yang membeli maupun menyewa hunian.

Dari sisi neraca, total aset perusahaan mencapai Rp2,516 triliun pada semester I-2024, naik dari Rp2,494 triliun pada akhir 2023. Perusahaan juga berhasil menurunkan total utang menjadi Rp642 miliar dari posisi Rp661 miliar tahun lalu. 

Sementara itu, total ekuitas meningkat menjadi Rp1,725 triliun dibandingkan Rp1,685 triliun pada akhir 2023. Peningkatan ini disebabkan oleh kenaikan saldo laba Perseroan pada Semester I-2024.

(DESI ANGRIANI)

SHARE