MARKET NEWS

‘Ketularan’ Google-Amazon cs, Investor Buru Saham Tekno GOTO-BUKA-BELI

Aldo Fernando - Riset 11/11/2022 12:42 WIB

Harga saham emiten teknologi melonjak tinggi hingga sesi I perdagangan Jumat (11/11/2022).

‘Ketularan’ Google-Amazon cs, Investor Buru Saham Tekno GOTO-BUKA-BELI. (Foto: MNC Media)

IDXChannel – Harga saham emiten teknologi melonjak tinggi hingga sesi I perdagangan Jumat (11/11/2022). Saham tersebut semringah seiring melesatnya harga saham techno di pasar Amerika Serikat (AS).

Menurut data Bursa Efek Indonesia (BEI), indeks saham teknologi (IDXTECHNO) memimpin indeks sektoral dengan kenaikan 3,72 persen.

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) juga melejit 1,21 persen ke 7.051,23, memantul (rebound) dari anjlok 1,46 persen pada Kamis kemarin.

Sejurus dengan itu, harga saham raksasa teknologi melesat ke utara. Saham perusahaan jasa ride-hailing dan e-commerce PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO), misalnya, melejit 9,57 persen ke Rp206 per saham, usai merosot 5,53 persen pada Kamis.

Kemudian, saham e-commerce PT Bukalapak.com Tbk (BUKA) juga ramai diborong investor, naik 8,45 persen ke Rp308 per saham.

Saham e-commerce yang baru manggung (listing) di bursa, PT Global Digital Niaga Tbk (BELI) alias Blibli juga terangkat 5,78 persen. Ini adalah kenaikan harian tertinggi sejak saham emiten milik Grup Djarum tersebut melantai di bursa pada Selasa lalu (8/11).

Saham PT Digital Mediatama Maxima Tbk (DMMX) juga menguat 9,13 persen ke Rp1.195 per saham.

Secara global, sentimen terhadap saham teknologi sebenarnya tidak begitu positif tahun ini.

Seperti amatan analis CGS-CIMB Sekuritas dalam laporan pada 7 November 2022, investor umumnya bearish atau pesimistis di sektor teknologi, termasuk perusahaan luar (Grab, Sea Ltd dll.) di tengah ketidakpastian ekonomi makro dan kekhawatiran tentang tingkat profitabilitas perusahaan tekno.

“Akibatnya, investor mengalihkan eksposur mereka ke saham ekonomi lama (non-teknologi),” kata analis CGS-CIMB.

Investor Tesla hingga Meta Berpesta

Sebelumnya, pada perdagangan Kamis (10/11) waktu AS, tiga indeks saham utama di Wall Street, mencatatkan persentase kenaikan harian terbesar dalam lebih dari 2,5 tahun.  Ini seiring investor merespons positif perlambatan laju inflasi AS dan potensi penurunan laju kenaikan suku bunga oleh bank sentral AS (The Fed).

S&P 500 naik 5,54 persen ke 3.956,31 poin. Nasdaq, yang sarat saham teknologi, naik 7,35 persen menjadi 11.114,15 poin, sedangkan Dow Jones Industrial Average naik 3,7 persen menjadi 33.715,37 poin.

Saham tekno macam mobil listrik Tesla (TSLA), misalnya, terkerek 7,39 persen. Kemudian, produsen iPhone Apple (AAPL), e-commerce Amazon.com (AMZN), dan software komputer Microsoft (MSFT) masing-masing melesat 8,90 persen, 12,18 persen, dan 8,23 persen.

Lebih lanjut, saham produsen graphics card NVIDIA (NVDA), AMD (AMD), induk Google Alphabet A (GOOGL) secara berturut-turut melejit 14,33 persen, 14,27 persen, dan 7,58 persen.

Tidak ketinggalan, saham induk Facebook dan Instagram Meta Platforms (META) menguat 10,25 persen.

Catatan saja, walaupun mengalami lonjakan tinggi, sejak awal tahun (ytd) saham teknologi AS masih tertekan. Saham  TSLA, misalnya, anjlok 52,31 persen, AMZN ambles 43,29 persen, MSFT terjungkal hingga minus 27,41 persen ytd.

Rebound di Wall Street terjadi setelah laju tahunan indeks harga konsumen AS berada di angka 7,7 persen pada Oktober. Ini merupakan kenaikan 12 bulan terkecil sejak Januari lalu dan turun signifikan dari tingkat inflasi tahunan pada September yang sebesar 8,2 persen.

Selain itu, laju inflasi Oktober lebih kecil dibandingkan proyeksi pasar. Ekonom sendiri sebelumnya memproyeksikan inflasi AS akan naik 8 persen. (ADF)

Disclaimer: Keputusan pembelian/penjualan saham sepenuhnya ada di tangan investor.

SHARE