Kinerja Alami Perbaikan, Rugi AirAsia (CMPP) Susut 34,4 Persen
Kinerja keuangan PT AirAsia Indonesia Tbk (CMPP) mengalami perbaikan sepanjang 2023 seiring pertumbuhan topline.
IDXChannel - Kinerja keuangan PT AirAsia Indonesia Tbk (CMPP) mengalami perbaikan sepanjang 2023 seiring pertumbuhan topline.
Berdasarkan laporan keuangan yang diunggah di keterbukaan informasi, Kamis (9/5/2024), rugi CMPP turun 34,46% yoy menjadi Rp1,08 triliun. Ini membuat rugi per saham dasar CMPP menjadi Rp101,20 per saham, dari semula Rp154,41 per saham.
Pendapatan perusahaan naik 75,24% yoy menjadi Rp6,62 triliun yang sebagian besar adalah segmen operasi penerbangan. Penjualan tiket kursi pesawat berkontribusi sebesar Rp5,63 triliun, disusul bagasi Rp731,74 miliar.
CMPP juga menghasilkan pendapatan dari pelayanan penerbangan Rp125,85 miliar, kargo Rp44,26 miliar, dan charter Rp14,08 miliar.
Berdasarkan pusat operasi, Denpasar menjadi sumber pemasukan utama senilai Rp2,63 triliun, disusul Jakarta senilai Rp2,58 triliun. Surabaya dan Medan masing-masing di angka Rp784 miliar dan Rp623 miliar.
Sayangnya, margin pendapatan tak mampu dijaga positif menyusul peningkatan aneka beban pokok. Porsi terbesar datang dari biaya bahan bakar dan perbaikan-pemeliharaan, sehingga menambah total beban usaha senilai Rp7,32 triliun.
Secara operasional CMPP mengalami rugi Rp702,61 miliar. Setelah ditambah beban keuangan dan pajak, maka perusahaan mencatatkan rugi tahun berjalan senilai Rp1,08 triliun.
Mengintip balance sheet CMPP akhir Desember 2023, tersaji defisiensi modal senilai Rp7,9 triliun, di mana nilai kewajiban utang atau liabilitas lebih tinggi dari aset yang dimiliki. Liabilitas CMPP mencapai Rp14,01 triliun, naik 15,16% yoy, sementara aset sebesar Rp6,11 triliun, tumbuh 14,17%.
Hingga akhir 2023, kas perusahaan tersisa Rp56,25 miliar, naik hampir dua kali lipat dari awal tahun akibat pertumbuhan kas atas aktivitas operasional.
(DES)