Kinerja BBNI Diproyeksi Pulih, Valuasi Murah dan Dividen Atraktif
Bank BNI mencatatkan laba bersih sebesar Rp15,1 triliun hingga kuartal III-2025 atau turun 7 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
IDXChannel - PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI) atau Bank BNI mencatatkan laba bersih sebesar Rp15,1 triliun hingga kuartal III-2025 atau turun 7 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
Pada kuartal III 2025 saja, laba bersih tercatat Rp5 triliun, terkoreksi 11 persen secara tahunan (YoY) namun masih tumbuh 7 persen secara kuartalan (QoQ).
Menurut riset Stockbit Jumat (24/10/2025), capaian laba ini setara 73 persen dari estimasi konsensus laba bersih 2025, atau sedikit di bawah tren historis tahunan BBNI.
Penurunan kinerja kuartalan bukan disebabkan pelemahan fundamental, melainkan keputusan manajemen untuk mempercepat pencatatan sebagian beban operasional (opex) dan provisi yang sebelumnya dijadwalkan pada kuartal IV. Dengan demikian, Stockbit menilai hasil kinerja hingga September 2025 masih sejalan dengan ekspektasi.
Dari sisi pendapatan, non–interest income menjadi sorotan positif pada kuartal III 2025 setelah tumbuh 12 persen YoY dan 23 persen QoQ. Kinerja ini ditopang oleh keuntungan dari investasi obligasi pemerintah serta meningkatnya aktivitas transaction banking perseroan.
Manajemen BBNI mempertahankan proyeksi pertumbuhan kredit 2025 di kisaran 8-10 persen YoY, dengan realisasi per September 2025 mencapai 10 persen YoY, meningkat dari 7 persen YoY pada Juni.
Sekitar 50 persen dari dana injeksi likuiditas pemerintah telah disalurkan hingga September, dengan permintaan tertinggi masih datang dari segmen korporasi. Sementara itu, segmen konsumer belum menunjukkan peningkatan signifikan.
Untuk 2026, manajemen memperkirakan pertumbuhan kredit dapat sedikit lebih tinggi dibandingkan tahun ini, seiring pemulihan ekonomi dan kondisi likuiditas yang lebih longgar.
Namun dari sisi margin, BBNI menurunkan panduan Net Interest Margin (NIM) 2025 dari ≥3,8 persen menjadi sekitar 3,7 persen. Ini mencerminkan potensi tekanan dari penurunan loan yield yang lebih besar dibandingkan perbaikan cost of fund (CoF).
CoF BBNI sendiri telah turun menjadi 2,8 persen pada September 2025 dari 3,1 persen di Agustus, seiring berkurangnya kebutuhan suku bunga spesial di tengah peningkatan likuiditas.
Aset membaik, prospek akselerasi di kuartal IV
Dari sisi kualitas aset, indikator kredit bermasalah menunjukkan perbaikan. Rasio Special Mention Loans (SML) dan Loan at Risk (LAR) menurun secara kuartalan, sementara Non-Performing Loan (NPL) relatif stabil di kisaran rendah.
Stockbit memproyeksikan, kinerja BBNI menguat pada kuartal IV-2025, sejalan dengan strategi penyaluran kredit dan efisiensi biaya.
Analis juga menyoroti bahwa saham BBNI telah menguat sekitar 14 persen sejak laporan Tactical Rotation Stockbit dirilis, dan kini diperdagangkan pada valuasi 0,92x 1-year forward P/BV, atau sekitar 0,5 standar deviasi di bawah rata-rata historis lima tahun terakhir.
"Dengan valuasi yang masih menarik, potensi kenaikan kinerja di kuartal IV, serta prospek dividen yang atraktif, kami mempertahankan pandangan positif terhadap sektor perbankan, termasuk BBNI,” tulis Stockbit.
(DESI ANGRIANI)