MARKET NEWS

Kinerja Grup Merdeka Kuartal II-2025: Tambang Emas Lesu, Bisnis Nikel Untung

Desi Angriani 27/09/2025 12:35 WIB

Grup Merdeka mencatatkan kinerja keuangan kuartal II-2025 dengan hasil kontras antara dua entitas utamanya, MDKA dan MBMA.

Kinerja Grup Merdeka Kuartal II-2025: Tambang Emas Lesu, Bisnis Nikel Untung (Foto: iNews Media Group)

IDXChannel - Grup Merdeka mencatatkan kinerja keuangan kuartal II-2025 dengan hasil kontras antara dua entitas utamanya, PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA) dan PT Merdeka Battery Materials Tbk (MBMA).

MDKA membukukan rugi bersih sebesar USD12 juta pada kuartal II sehingga secara kumulatif, rugi bersih semester I mencapai USD16 juta, melebar dibandingkan rugi USD13 juta pada periode sama tahun lalu.

Sebaliknya, MBMA berhasil mencatatkan laba bersih USD9 juta pada kuartal II dan laba mencapai USD6 juta pada semester I-2025. 

Riset terbaru Stockbit, Jumat (26/9/2025) menilai, MDKA tertekan oleh penurunan penjualan emas dan tembaga. Di mana harga jual emas rata-rata naik 42 persen yoy namun volume penjualan anjlok 9 persen yoy.

Penjualan tembaga juga turun 41 persen QoQ sejalan dengan penghentian tambang Wetar. Produksi tembaga semester I tergerus 37 persen yoy setara 35-42 persen dari target.

Sementara itu, MBMA membukukan margin NPI dan limonit yang lebih solid. Di mana penjualan bijih limonit naik 33 persen QoQ didukung permintaan HPAL dan produksi semester I meningkat 43 persen yoy.

Usai merilis kinerja, saham MBMA melesat 25 persen hingga auto reject atas (ARA), dan MDKA ikut menguat 7,25 persen pada Jumat (26/9/2025).

Stockbit menilai, prospek MBMA lebih menjanjikan dalam jangka pendek, ditopang segmen NPI dengan cash cost rendah dan peningkatan penjualan limonit seiring beroperasinya fasilitas HPAL afiliasi. Proyek AIM juga diproyeksikan berproduksi penuh pada 2026.

Sementara itu, MDKA masih menghadapi tekanan jangka pendek. Produksi emas Tujuh Bukit diperkirakan sesuai target yakni 100-110 ribu oz dengan distribusi penjualan lebih merata di semester II-2025. 

Namun, kontribusi tembaga dari Wetar diproyeksikan terus menurun, sementara proyek Pani baru diperkirakan menghasilkan emas pertama pada kuartal I-2026.

>

(DESI ANGRIANI)

SHARE