Kinerja Kredit Moncer, Bank Sumut Yakin Proses IPO Bakal Tokcer
keseluruhan proses IPO bakal ditutup dengan pencatatan (listing) perdana saham yang bakal dilakukan pada 7 Februari 2023 mendatang.
IDXChannel - PT Bank Pembangunan Daerah Sumatera Utara Tbk tengah melaksanakan Penawaran Umum Perdana Saham (Initial Public Offering/IPO) dengan melepas 23 persen sahamnya ke publik.
Sejak tanggal 5 Januari lalu, perusahaan yang lebih dikenal dengan nama Bank Sumut itu telah memasuki tahap penawaran awal (bookbuilding), yang bakal berakhir pada tanggal 18 Januari 2023 mendatang.
Rencananya, keseluruhan proses IPO bakal ditutup dengan pencatatan (listing) perdana saham yang bakal dilakukan pada 7 Februari 2023 mendatang.
Di tengah proses IPO tersebut, Bank Sumut memamerkan kinerja kreditnya di sepanjang 2022 lalu yang cukup moncer. Dalam hal penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR), misalnya, BPD terbesar di luar Pulau Jawa itu berhasil mencatat outstanding hingga Rp1,9 triliun.
Capaian tersebut melonjak sampai 41,72 persen dibandingkan realisasi outstanding KUR pada periode sama 2021 yang sebesar Rp1,3 triliun.
Secara komposisi, mayoritas pinjaman KUR didominasi untuk keperluan modal kerja, yaitu mencapai Rp1,18 triliun. Sedangkan Rp750 miliar sisanya digunakan untuk keperluan investasi.
Sementara dari jumlah nasabah penerima, tercatat sedikitnya 38.393 nasabah KUR berhasil digaet Bank Sumut di sepanjang 2022, tumbuh sebesar 37,3 persen secara tahunan dari 2021 lalu.
"Ke depan, kami akan fokus untuk tetap memberikan fasilitas KUR dalam rangka untuk memberdayakan UMKM. Sebagaimana diketahui, pelaku usaha tersebut selama ini telah menjadi tulang punggung perekonomian nasional,” ujar Plt. Direktur Utama Bank Sumut, Hadi Sucipto, Senin (9/1/2023).
Pilihan perusahaan untuk fokus ke sektor UMKM melalui KUR tersebut, menurut Hadi, diyakini bakal semakin maksimal dengan adanya tambahan permodalan yang didapat dari pelaksanaan IPO perusahaan.
"Terlebih keberadaan KUR ini sangat dibutuhkan oleh pelaku usaha kecil dan mikro agar tetap mampu bertahan menghadapi dampak pandemi dan mengembangkan usahanya," tutur Hadi.
Dengan prospek binis KUR dan kinerja kredit secara keseluruhan yang cukup menjanjikan, Hadi pun optimistis bahwa pelaksanaan IPO perusahaan bakal sukses dan mendapatkan respon yang baik dari pelaku pasar.
"Dengan prospek kinerja yang menjanjikan, kami yakin (proses IPO) bakal berjalan dengan baik dan sesuai harapan," tegas Hadi.
Secara keseluruhan, di sepanjang 2021 lalu Bank Sumut sukses mencatatkan laba bersih sebesar Rp706 miliar (sebelum diaudit), atau tumbuh 15,15 persen secara tahunan.
Sedangkan outstanding penyaluran kredit Tahun Buku 2022 Bank Sumut tercatat sebesar Rp27,85 triliun (sebelum diaudit), meningkat sebesar 10,58 persen dari realisasi tahun sebelumnya.
Dari penyaluran kredit tersebut, Bank Sumut berhasil menjaga kualitas kredit dengan rasio kredit bermasalah (non performing loan/NPL) di level 1,21 persen, atau membaik dari tahun buku 2021 sebesar 1,8 persen.
Dana pihak ketiga (DPK) yang berhasil dihimpun Bank Sumut pada tahun 2022 sebesar Rp 31,9 triliun (sebelum diaudit) atau naik 3,01 persen YoY, di mana komposisi dana pihak ketiga didominasi oleh produk tabungan dan giro sebesar 60 persen. (TSA)