MARKET NEWS

Kinerja Lampaui Industri, Saham Asuransi Tugu (TUGU) makin Liquid

Taufan Sukma Abdi Putra 19/08/2024 09:14 WIB

Di antara ke-12 perusahaan asuransi umum tersebut, premi bruto TUGU menjadi kontributor pertumbuhan terbesar.

Kinerja Lampaui Industri, Saham Asuransi Tugu (TUGU) makin Liquid (foto: MNC media)

IDXChannel -  PT Asuransi Tugu Pratama Indonesia Tbk (TUGU), atau Tugu Insurance, kembali menunjukkan dominasinya di industri asuransi umum nasional.

Hal tersebut diyakini menjadi dasar atas likuiditas perdagangan saham emiten tersebut yang terpantau naik dalam beberapa waktu terakhir.

Analis Trimegah Sekuritas, Kharel Devin Fielim, mencatat bahwa dari 12 emiten di sektor asuransi umum, premi bruto TUGU masih unggul dengan pertumbuhan dobel digit di sepanjang Semester I-2024 lalu.

"Capaian ini tentu positif di tengah berbagai tantangan makro ekonomi yang sedang dihadapinya," ujar Kharel, dalam keterangan resminya.

Kharel mencatat adanya kenaikan premi bruto di sektor asuransi umum sebesar 13,9 persen secara tahunan (year-on-year/yoy) untuk periode Januari hingga Juni 2024.

Di antara ke-12 perusahaan asuransi umum tersebut, premi bruto TUGU menjadi kontributor pertumbuhan terbesar.

"Premi bruto (TUGU) naik 39 persen yoy, mencapai Rp5,2 triliun pada semester I tahun ini. Kontribusi premi bruto TUGU terhadap total premi bruto emiten asuransi umum mencapai 39,4 persen hingga akhir Juni 2024. Pangsa pasarnya juga meningkat dari tahun sebelumnya yang mencapai 32,3 persen," ujar Kharel.

Tidak hanya dari sisi premi saja, kinerja operasional anak usaha PT Pertamina (Persero) tersebut juga tercatat moncer, di mana laba operasi Perseroan mencapai Rp517 miliar, tumbuh 68 persen yoy pada semester I-2024.
 
Capaian tersebut bahkan jauh mengungguli kinerja kompetitornya yang berhasil menorehkan pertumbuhan sebesar 45,2 persen yoy. Kontribusi laba operasional TUGU terhadap total 12 emiten asuransi umum yang menyandang status Tbk bahkan mencapai 64,5 persen.
 
"Ini tidak hanya menunjukkan bahwa TUGU mengalami perbaikan yang signifikan tetapi juga keunggulan kompetitif terutama dari sisi size and scale," ujar Kharel.

Lebih lanjut Kharel menjelaskan bahwa emiten sektor asuransi umum yang melantai di BEI memang didominasi oleh perusahaan yang memiliki skala yang relatif kecil dengan kinerja yang cenderung fluktuatif.

Namun TUGU yang mampu memanfaatkan ekosistem bisnis captive dari induk Pertamina Group, sinergi bisnis dengan BUMN lain serta upaya penetrasi ke segmen ritel yang menjanjikan menjadi kunci utama motor pertumbuhan bisnis perseroan yang menciptakan skala ekonomi yang besar. 

"Pada akhirnya size, scale, growth dan profitability TUGU menjadi pendorong utama appetite dari investor sehingga bisa kita lihat likuiditas perdagangan terus membaik terutama pada momentum rilis laporan keuangan serta adanya konsistensi inflow dana asing," ujar Kharel.

Mengacu pada data statistik perdagangan, rata-rata volume perdagangan saham TUGU secara harian pada awal Agustus mencapai 6,71 juta saham atau meningkat 12,8 persen dibanding bulan sebelumnya yang mencapai 5,95 juta per hari. 

Bahkan bila dibandingkan dengan periode awal tahun, yaitu Januari, rata-rata perdagangan saham harian TUGU hanya sebanyak 1,75 juta. 
Artinya dalam kurun waktu kurang dari delapan bulan, likuiditas perdagangan saham TUGU naik hampir empat kali lipat. 

Sementara, data perdagangan juga menunjukkan bahwa saham TUGU dibeli bersih oleh asing dalam delapan pekan beruntun dengan total nilai net foreign buy Rp23,6 miliar. Di sepanjang tahun 2024, bahkan asing membeli bersih saham TUGU senilai Rp28,9 miliar.
 
Senada dengan Kharel, Analis BCA Sekuritas, Ryan Yani Santoso, dalam catatannya juga menilai bahwa kinerja TUGU yang melampaui industri membuat saham TUGU menjadi atraktif. 

"TUGU mempublikasikan kinerja semester pertama 2024: premi bruto naik 39 persen menjadi Rp5,2 triliun, di atas rata-rata pertumbuhan tahunan industri untuk tahun fiskal 2019-23 sebesar 8,6 persen," tulis Ryan, dalam catatan singkatnya. 

Terlepas dari kinerja yang lampaui industri, Ryan juga menilai bahwa saham TUGU secara valuasi masih atraktif. Hal ini juga didukung dengan perseroan yang secara konsisten membagikan dividen dengan rasio 40 persen dari laba bersih dengan estimasi dividend yield mencapai delapan persena yang tergolong tinggi.

(taufan sukma)

SHARE