MARKET NEWS

Kinerja Moncer, PHE Digadang Mampu Bersaing di Level Internasional

Taufan Sukma/IDX Channel 23/08/2023 16:06 WIB

keberhasilan PHE tersebut bisa dilihat dari persepektif strategi jangka pendek dan jangka panjang.

Kinerja Moncer, PHE Digadang Mampu Bersaing di Level Internasional (foto: MNC Media)

IDXChannel - Moncernya kinerja operasional PT Pertamina Hulu Energi (PHE) berbuah apresiasi dari berbagai pihak.

Tak hanya itu, respons positif juga didapat dari upaya ekspansi PHE ke sejumlah pasar luar negeri, seperti Aljazair.

Langkah tersebut dinilai bisa menjadi jalan awal bagi anak usaha PT Pertamina (Persero) tersebut untuk dapat bersaing di level internasional, dan setara dengan berbagai perusahaan kelas dunia.

"Kita harus apresiasi berbagai kinerja PHE, yang mampu meningkatkan produksi minyak dan gas bumi tahun ini. Termasuk ketika berhasil meraih kontrak dengan luar negeri. Kita harapkan bisa menempatkan PHE sebagai perusahaan yang mampu bersaing dengan International Oil Company (IOC)," ujar Anggota Dewan Energi Nasional (DEN), Satya Widya Yudha, Rabu (23/8/2023).

Menurut Satya, PHE memang harus mampu mengambil peluang untuk dapat mulai berkiprah di luar negeri. Hal tersebut juga telah dilakukan Petrochina, sehingga saat ini bisa dikenal luas dan berkiprah di level global.

"Petrochina itu juga BUMN, tapi terbukti bisa menjadi IOC," tutur Satya.

Sementara, terkait peningkatan produksi yang diraih PHE, Satya menilai bahwa hal tersebut memang sangat penting dalam menjaga ketahanan energi nasional.

Dari sudut pandang DEN, Satya menjelaskan, keberhasilan PHE tersebut bisa dilihat dari persepektif strategi jangka pendek dan jangka panjang. Untuk strategi jangka pendek, peningkatan produksi migas di PHE otomatis dapat menjamin ketersediaan pasokan untuk menjawab kebutuhan dalam negeri.

"Kalau gas untuk mempertahankan konsumsi dalam negeri. Sedangkan ketersediaan pasok minyak untuk mengurangi impor," ungkap Satya.

Sedangkan untuk strategi jangka panjang, kinerja PHE harus diletakkan ke dalam strategi ketahanan energi yang secara perlahan mengarah pada dekarbonisasi.

Senada dengan Satya, praktisi migas, Harry Poernomo, juga memberikan apresiasi terhadap capaian PHE tersebut. Menurut Harry, peningkatan produksi bagi perusahaan hulu migas seperti PHE, memang menjadi indikator keberhasilan.

"Baguslah itu. Beban kerja meningkat, produksi juga meningkat. Berarti kinerja perusahaan postif," ujar Harry. 

Naiknya produksi PHE dalam pandangan Harry juga akan mengurangi impor bahan bakar minyak (BBM) di dalam negeri. Hal itu pada gilirannya akan juga mengurangi pengeluaran devisa untuk impor.

Seperti diketahui, PHE memang terus membuktikan kinerja yang luar biasa. Hingga Juni 2023, misalnya, PHE mencatatkan produksi minyak sebesar 570 ribu barel per hari (MBOPD) dan produksi gas 2757 juta standar kaki kubik per hari (MMSCFD) sehingga produksi migas sebesar 1046  ribu barel setara minyak per hari (MBOEPD) atau peningkatan delapan persen dari tahun lalu.

Capaian ini didukung melalui penyelesaian rencana kerja pengeboran 7 sumur eksplorasi, 359 sumur pengembangan, 371 workover dan 16.286 well services. Selain itu, PHE juga mencatatkan survei Seismik 3D sepanjang 478 km2.  

Seperti sebelumnya disampaikan Corporate Secretary PHE, Arya Dwi Paramita, hingga saat ini pihaknya juga berhasil melakukan capaian strategis.

Antara lain mendapatkan award WK eksplorasi dengan mayoritas sumber daya gas di Peri Mahakam & Bunga yang di Indonesia timur, East Natuna di area perbatasan negara Indonesia-Malaysia-Vietnam dan project strategis nasional Masela.

"Temuan eksplorasi gas di Wilela, Wolai kompleks dan Mantapu 1-X juga mendukung babak baru ketahanan energi dan transisi gas nasional ke depan," tegas Arya. (TSA)

SHARE