Kinerja Moncer, Upaya Transformasi Digital Gunung Raja Paksi (GGRP) Diapresiasi
Atas dasar penilaian tersebut, GGRP pun didaulat untuk menjadi salah satu pemenang dalam ajang penghargaan SPEx2® DX Award 2023.
IDXChannel - Meski telah resmi berakhir, kondisi pandemi COVID-19 yang terjadi dalam dua hingga tiga tahun terakhir masih menyisakan sejumlah tantangan di berbagai sektor industri.
Tak terkecuali di industri baja Tanah Air, seperti halnya yang juga turut dirasakan oleh PT Gunung Raja Paksi Tbk (GRP).
Meski demikian, emiten dengan kode saham GGRP tersebut dinilai dapat bertahan dan bahkan mengoptimalkan kinerja operasional di tengah geliat pemulihan pasca pandemi.
Atas dasar penilaian tersebut, GGRP pun didaulat untuk menjadi salah satu pemenang dalam ajang penghargaan SPEx2® DX Award 2023.
Ajang tersebut sengaja digelar untuk mengapresiasi sekaligus memberikan pengakuan terhadap perusahaan-perusahaan yang berhasil mengatasi tantangan yang ditimbulkan akibat pandemi COVID-19.
Dalam ajang yang digelar pada Kamis (6/7/2023), GGRP memborong tiga penghargaan bergengsi, yaitu The Best SPEx2® Company in Manufacturing Industry, The Best Company in Executing Digital Transformation in Manufacturing Industry dan The Best Chief Digital Officer in Manufacturing Digital Transformation untuk Direktur IT GGRP, Felix Sugianto, .
Dalam penilaiannya, GGRP dianggap telah berhasil menunjukkan komitmen berkelanjutan melalui inisiatif strategis, pendekatan inovatif, dan pelaksanaan akan transformasi digital terhadap operasional perusahaan.
"Kami berterima kasih atas tiga penghargaan yang berhasil diraih kali ini, sebagai bentuk pengakuan terhadap hasil kinerja kami. Penghargaan ini kami dedikasikan kepada seluruh pemangku kepentingan dan karyawan kami, serta merupakan bukti nyata dedikasi kami terhadap transformasi digital dan kemampuan kami untuk berkembang di tengah situasi yang penuh tantangan," ujar Presiden Direktur GGRP, Abednedju Giovano Warani Sangkaeng.
Sementara, Direktur IT GGRP, Felix Sugianto, yang juga turut mendapatkan penghargaan personal, menyebut bahwa keberhasilan perusahaan dalam penerapan transformasi digital merupakan berkat dukungan dari tim kepemimpinan manajemen.
"Pendekatan kami sangat berfokus kepada kepuasan konsumen, serta budaya perbaikan berkelanjutan yang kami terapkan. Secara proaktif, kami memanfaatkan teknologi mutakhir dan mengoptimalkan proses bisnis yang kami miliki, guna memenuhi kebutuhan dari para konsumen kami yang terus berkembang," ujar Felix.
Menurut Felix, beberapa bentuk transformasi digital yang telah diterapkan GGRP antara lain Penerapan Robotic Process Automation (RPA) untuk mengoptimalkan lalu lintas truk di dalam komplek pabrik.
Selain itu, RPA juga berfungsi memberikan informasi tepat waktu mengenai keberangkatan truk kepada konsumen dan vendor sehingga dapat meningkatkan kejelasan dan kepuasan untuk armada logistik mereka.
Tak hanya itu, GGRP juga menggandeng Darwinbox, sebuah platform teknologi Sumber Daya Manusia (SDM) untuk mendigitalisasi proses manajemen sumber daya manusia dan meningkatkan pengalaman kerja karyawan.
"Lalu penerapan aplikasi customer relation management untuk membantu penanganan pesanan konsumen. Juga penggunaan sistem ERP SAP S/4 Hana untuk mempermudah pemasukan data ke dalam sistem," tutur Felix.
Tak ketinggalan, GGRP juga telah membangun sistem data warehouse untuk mengumpulkan dan mengintegrasikan data agar mempermudah analisis data-data yang paling mutakhir dengan sistem dasbor di semua fungsi perusahaan.
"Bahkan juga sampai penerapan kecerdasan buatan ke dalam pemrosesan logam bekas untuk mengurangi kesalahan dalam proses penilaian bahan produksi," ungkap Felix.
Hingga 2022, GGRP telah berinvestasi sekitar USD1,972 juta untuk kegiatan pengembangan teknologi informasi yang telah terealisasi di sepanjang tahun.
"Kami berharap penghargaan ini dapat menjadi motivasi kami untuk terus berinovasi dan berprestasi di era digital. Kami selalu berkomitmen untuk menyediakan produk yang dapat memenuhi kebutuhan para konsumen kami, sekaligus mendorong perubahan positif dalam industri baja di tanah air," tegas Abednedju. (TSA)