MARKET NEWS

Kinerja Raksasa Otomotif Volvo di Bawah Ekspektasi, Terdampak Gangguan Rantai Pasok Global

Maulina Ulfa - Riset 26/01/2023 16:53 WIB

Rantai pasokan yang tidak stabil untuk komponen bahan baku otomotif menjadi tantangan utama bisnis otomotif tahun ini.

Kinerja Raksasa Otomotif Volvo di Bawah Ekspektasi. (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Raksasa otomotif asal Swedia, Volvo membukukan pendapatan yang lebih rendah dari perkiraan analis pada kuartal keempat. Hal ini dipengaruhi biaya operasional yang meningkat dan gangguan rantai pasokan yang berkepanjangan.

Laba operasi yang disesuaikan meningkat sebesar 20% menjadi 12,17 miliar krona Swedia selama tiga bulan terakhir 2022, naik hampir 21%.

Angka ini naik dari SEK10,06 miliar pada tahun sebelumnya tetapi di bawah perkiraan konsensus Bloomberg sebesar SEK12,44 miliar. Adapun analis di Reviniv memperkirakan pendapatan SEK12,5 miliar.

Margin operasi yang disesuaikan juga turun menjadi 9,1% dari 9,8%. Pendapatan operasional yang dilaporkan sebesar SEK 11,541 miliar, naik dari kuartal sebelumnya sebesar SEK10,219 miliar.

Kebutuhan untuk memperbaharui armada yang sudah tua, serta aktivitas transportasi dan infrastruktur yang tinggi membantu meningkatkan permintaan pelanggan, kata Volvo.

Perusahaan mengirimkan 62.800 truk pada kuartal keempat, naik 4% secara yoy dan rekor tertinggi untuk periode tersebut.

Lundstedt juga menandai bahwa ketidakpastian masih ada di sekitar lingkungan ekonomi makro, terutama dari tekanan inflasi yang tinggi dan gejolak geopolitik. Terlepas dari hambatan ini, penjualan bersih kuartalan melonjak sebesar 31% ke angka SEK134, 3 miliar. (Lihat tabel di bawah ini.)

Lundstedt juga mengatakan bisnis terus dipengaruhi oleh rantai pasokan yang tidak stabil untuk komponen bahan baku otomotif.

"Biaya yang berkaitan dengan gangguan energi, material, dan rantai pasokan terus tinggi, dan kami bekerja secara aktif untuk mencoba mengkompensasi dampak ini," kata CEO Volvo, Martin Lundstedt dalam pernyataan resminya.

Raksasa otomotif Eropa ini juga memproduksi kendaraan listrik, dengan spesialisasi truk listrik.

Sepanjang tahun, Volvo menjadi perusahaan otomotif yang mengambil langkah signifikan yang menyediakan transportasi yang lebih berkelanjutan.

“Transisi ini tidak hanya penting untuk masa depan yang berkelanjutan, tetapi juga mewujudkan komitmen pelanggan kami untuk mengurangi emisi CO2 mereka dan mendorong pertumbuhan Volvo Group,” imbuh Lundstedt.

Penjualan di segmen kendaraan listrik meningkat 120% menjadi 2.073 unit dengan peningkatan kecepatan pengiriman naik sebesar 266%.

“Meskipun volume pengiriman masih kecil, hal ini mendorong pelanggan untuk bergabung kekuatan dengan Grup Volvo untuk mendukung langkah dekarbonisasi. Pada tahun 2022 kami meningkatkan investasi kami, dan kami akan melakukannya teruskan usaha kami untuk berada di garda terdepan transformasi,” ujar Lundstedt.

Adapun Eropa masih menjadi pangsa pasar terbesar produk-produk Volvo dengan penjualan pada kuartal empat sebesar 53.704 unit. Sementara penjualan ke wilayah Asia tembus 19.259 unit. (ADF)

SHARE