Kinerja Turun, Krida Jaringan Nusantara (KJEN) Raih Pendapatan Rp8,44 Miliar di 2021
KJEN membukukan pendapatan bersih sebesar Rp8,44 miliar sepanjang tahun 2021. Capaian itu menyusut -35,80% dari pendapatan tahun 2020 sebanyak Rp13,15 miliar.
IDXChannel - PT Krida Jaringan Nusantara Tbk (KJEN) membukukan pendapatan bersih sebesar Rp8,44 miliar sepanjang tahun 2021. Capaian itu menyusut -35,80% dari pendapatan tahun 2020 sebanyak Rp13,15 miliar.
Secara rinci, perusahaan jasa pengiriman barang itu menyerap pemasukan dari pengiriman dokumen sebanyak 2,13 juta senilai Rp5,80 miliar, 1338 paket mencapai Rp2,17 miliar, dan 936 mover sebesar Rp463,82 juta.
Sejalan dengan penurunan pendapatan, beban pokok pendapatan perseroan terpangkas dari yang sebelumnya Rp6,17 miliar, menjadi Rp3,90 miliar pada tahun 2021. Sejumlah pokok beban antara lain angkut dan kurir Rp3,03 miliar, transportasi Rp508,45 juta, sewa Rp248,38 juta, dan utilitas Rp17,65 juta.
Alhasil, laba kotor perseroan turun menjadi Rp4,53 miliar, dari sebelumnya Rp6,98 miliar. Demikian laporan keuangan KJEN di Keterbukaan Informasi, dikutip Jumat (6/5/2022).
Di tengah kinerja keuangan yang merosot, sejumlah beban usaha menjadi tantangan bagi perseroan seperti gaji dan tunjangan sebesar Rp2,98 miliar, penyusutan aset tetap Rp1,75 miliar, dan sebagainya yang menambah total beban usaha sebesar Rp6,69 miliar, masih lebih rendah dari posisi beban usaha tahun 2020 senilai Rp8,03 miliar.
Dengan demikian, rugi bersih tahun berjalan perseroan membengkak 9,46% dari sebelumnya Rp1,68 miliar, menjadi Rp1,84 miliar. Hal itu membuat rugi per saham dasar perseroan bertambah dari sebelumnya minus Rp3,36 menjadi minus Rp3,68.
Per 31 Desember 2021, jumlah aset perseroan merosot -5,46% menjadi Rp69,13 miliar, dibandingkan total aset akhir 2020 sebesar Rp73,13 miliar. Liabilitas berkurang dari sebelumnya Rp9,17 miliar menjadi Rp6,89 miliar, sedangkan ekuitas terpangkas menjadi Rp62,23 miliar menjadi Rp63,95 miliar.
Adapun dana kas dan bank yang digenggam perseroan akhir 2021 adalah sebanyak Rp331,14 juta, lebih tinggi dari posisi akhir 2020 sebesar Rp153,72 juta.
(NDA)