MARKET NEWS

Kinerja UNVR Semester I-2025 Tunjukkan Kemajuan Prioritas Utama, Proyeksi Tumbuh di Kuartal III

Dinar Fitra Maghiszha 31/07/2025 15:26 WIB

PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) mencatatkan pemulihan signifikan pada performa keuangan di paruh pertama 2025.

Kinerja UNVR Semester I-2025 Tunjukkan Kemajuan Prioritas Utama, Proyeksi Tumbuh di Kuartal III. Foto: Unilever.

IDXChannel – PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) mencatatkan pemulihan signifikan pada performa keuangan di paruh pertama 2025. Meski secara tahunan masih terkoreksi, perusahaan berhasil membalikkan tren pelemahan di Semester II tahun sebelumnya, sekaligus memperkuat fondasi menuju pertumbuhan berkelanjutan di kuartal-kuartal mendatang.

Pada Semester I-2025, UNVR mencatatkan penjualan bersih Rp18,2 triliun dan laba bersih sebesar Rp2,2 triliun. Dibandingkan periode yang sama tahun lalu, penjualan bersih mengalami penurunan sebesar 4,4 persen dan laba bersih terkoreksi sebesar 12,6 persen. 

Namun, secara kuartalan kinerja perusahaan menunjukkan arah yang lebih positif, dengan pertumbuhan penjualan 13,1 persen dan lonjakan laba 139 persen dibandingkan semester sebelumnya.

Margin laba sebelum pajak juga meningkat tajam menjadi 15,5 persen, menunjukkan efisiensi yang semakin baik dalam operasional bisnis.

Presiden Direktur Unilever Indonesia, Benjie Yap, menyampaikan meskipun semester ini masih berada di bawah capaian tahun sebelumnya, tren pemulihan yang terjadi menjadi sinyal kuat bahwa arah bisnis berada di jalur yang tepat. 

Dia menekankan lebih dari separuh portofolio merek perusahaan kini mencatat pertumbuhan, mengindikasikan ketangguhan dan relevansi produk-produk Unilever di tengah tantangan pasar yang dinamis.

Strategi Unilever Indonesia dalam membangun kembali momentum pertumbuhan bertumpu pada penguatan merek inti, ekspansi pasar, dan transformasi sistem distribusi. 

Di semester ini, perusahaan secara aktif memperkuat proposisi nilai dari merek-merek unggulan seperti Pepsodent, Lifebuoy, dan Royco, dengan mengoptimalkan berbagai aspek penting mulai dari produk, harga, tempat distribusi, hingga kemasan dan promosi. 

Hasilnya, sejumlah merek seperti Pepsodent, Bango, Royco, Sunlight, Axe, dan Clear mencatat pertumbuhan yang menjanjikan.

Tidak hanya fokus pada penguatan internal, Unilever juga agresif dalam menciptakan pasar baru baik di segmen premium maupun menengah ke bawah. Di segmen atas, kategori Beauty & Wellbeing mencatat pertumbuhan impresif sebesar 36 persen, terutama dari produk seperti serum dan treatment. 

Sementara itu, untuk menjangkau konsumen dengan daya beli yang lebih terjangkau, perusahaan meluncurkan produk dengan harga sangat kompetitif seperti Bango Magic seharga Rp1.000, sabun batang Lifebuoy, dan Rinso dalam kemasan baru seharga Rp500. Inisiatif ini berhasil memperluas aksesibilitas sekaligus memperkuat penetrasi di saluran ritel tradisional.

Transformasi go-to-market juga menjadi sorotan penting dalam kinerja Semester I-2025. Unilever memperluas cakupan distribusi langsung ke lebih banyak gerai dan meningkatkan efektivitas eksekusi di toko melalui optimalisasi tim penjualan serta penyempurnaan variasi produk.

Dengan memastikan bauran SKU yang tepat dan relevan secara lokal, perusahaan berhasil memperkuat koneksi dengan pasar sekaligus meningkatkan efisiensi operasional dan profitabilitas model distribusi.

Sebagai bagian dari strategi jangka panjang untuk meningkatkan nilai bagi pemegang saham, Unilever Indonesia juga mengumumkan rencana pembelian kembali saham sebesar maksimal Rp2 triliun. Aksi korporasi ini menunjukkan komitmen perusahaan untuk menjaga fleksibilitas keuangan sekaligus menciptakan imbal hasil yang optimal bagi para investor, tanpa mengesampingkan investasi pada pertumbuhan masa depan.

Melihat hasil dan kemajuan yang dicapai sepanjang enam bulan pertama tahun ini, manajemen Unilever Indonesia menyampaikan keyakinannya akan prospek pertumbuhan pada Kuartal III-2025 dan seterusnya. Dengan fondasi yang semakin kuat, strategi yang terarah, serta semangat inovasi yang konsisten, Unilever Indonesia menatap sisa 2025 dengan optimisme tinggi.

(NIA DEVIYANA)

SHARE