Klaim Punya Pelanggan Loyal, GOTO Pede Bisa Mendulang Untung
Saat ini, GOTO mengklaim ada 70% pengguna yang berpotensi profit.
IDXChannel - Keberhasilan kinerja keuangan PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) di kuartal I 2023 tidak lepas dari strategi yang sudah on the track, yaitu efisiensi.
Head of Investor Relations GOTO, Reggy Susanto mengatakan, salah satu langkah strategi juga berasal dari pendapatan perseroan.
"Jadi di tahun ini kami melakukan fokus ke apa yang kami sebut sebagai high quality user atau ini adalah user kami yang profitable," kata Reggy dalam Market Buzz Spesial Power Breakfast IDX, Jumat (28/4/2023).
Menurut Reggy, saat ini ada 70% pengguna yang berpotensi profit oleh GOTO. High quality user GOTO adalah pengguna yang sudah sehari-hari menggunakan jasa dan layanan dalam ekosistem GOTO.
"Ekosistem kami ini cakupannya sangat menyeluruh, ada Gojek on demand services, ada Tokopedia untuk e-commerce, dan ada GoTo Financial untuk fintech. Jadi bisa dibayangkan untuk pengguna kami yang paling profitable adalah pengguna kami yang dari pagi sampai malam itu menggunakan jasa-jasa kami," jelas Reggy.
Reggy melanjutkan, pengguna tersebut menggunakan layanan GOTO seperti pagi hari pergi ke kantor dengan menggunakan GoRide atau GoCar bahkan GoTransit.
Lalu mereka juga memesan makanan melalui GoFood, berbelanja di Tokopedia dengan menggunakan GoPaylater Cicil, Pinjam dan bisa juga menggunakan GoPay untuk membayar kebutuhan, baik di online maupun offline.
Dalam hal kontribusi paling besar terhadap kinerja GoTo group, menurut Reggy untuk yang pertama kali dalam sejarah ekosistem pihaknya membukukan contribution margin yang positif di tahun ini.
"Contribution margin kami adalah sebesar 0,4% dari GTV ini mengalami perbaikan sebesar 224 basis poin dan ini menghasilkan contribution margin sebesar Rp636 miliar," katanya.
Margin kontribusi positif ini, lanjut Reggy, sudah berhasil dicapai oleh ketiga ekosistem, baik itu GoJek, Tokopedia dan GoTo Financial. Untuk GoJek sudah sejak kuartal IV tahun lalu, Tokopedia dan GoTo Financial mencapainya di kuartal I 2023 ini.
"Walaupun untuk GoTo Financial ke depannya bisnis ini yang paling muda dan yang paling potensi tumbuhnya, sehingga kami melakukan investasi di GoTo Financial," ujar Reggy.
Emiten teknologi ini membukukan penurunan rugi sebesar 41,04 persen di kuartal I ini menjadi Rp3,89 triliun dibanding periode yang sama 2022 sebesar Rp6,61 triliun.
Sementara pendapatan bersih perseroan terbang 122,55 persen dari kuartal I-2022 sebesar Rp1,49 triliun menjadi Rp3,33 triliun pada tiga bulan pertama 2023.
"Kerugian bersih kami memang turun sekali, turun sebesar 41%, jadi sekali lagi ini langkah kami menuju profitabilitas ke depannya," pungkas Reggy.
(FAY)