MARKET NEWS

Klarna Sentuh Angka USD19 Miliar saat Debut Pertama di Wall Street

Kunthi Fahmar Sandy 11/09/2025 06:38 WIB

Saham Klarna, perusahaan pemberi pinjaman pay later melonjak pada hari pertama perdagangan publiknya di Wall Street AS

Klarna Sentuh Angka USD19 Miliar saat Debut Pertama di Wall Street (FOTO:Dok Laman BBC)

IDXChannel - Saham Klarna, perusahaan pemberi pinjaman pay later melonjak pada hari pertama perdagangan publiknya di Wall Street AS dan menjadikan perusahaan tersebut memiliki nilai pasar lebih dari USD19 miliar (14 miliar poundsterling).

Dilansir dari laman BBC Kamis (11/9/2025), hal ini menandai tonggak penting bagi raksasa pemberi pinjaman Swedia ini dan telah memposisikan diri sebagai penantang kartu kredit dan bank tradisional.

Didirikan pada 2005, perusahaan ini dikenal karena memungkinkan pembeli membayar pembelian dengan cicilan yang lebih kecil dan bebas bunga, dan telah terbukti populer, dengan sekitar 93 juta pengguna aktif di 26 negara.

Namun, perusahaan ini terus menghadapi pertanyaan tentang risiko bahwa model bisnisnya dapat mendorong orang untuk berbelanja melebihi kemampuan mereka.

Klarna menangani transaksi senilai USD105 miliar pada tahun lalu. Perusahaan ini merupakan pemain global utama di dunia belanja lalu memasuki Inggris pada 2014 dan AS pada 2019.

Di negara asalnya Swedia, lebih dari 80 persen orang dewasa menggunakan layanan ini tahun lalu, menurut perusahaan. Dalam pesan kepada staf yang dibagikan oleh perusahaan, CEO Sebastian Siemiatkowski mengatakan momen ini akan menjadi bahan bakar bagi perusahaan dalam upayanya untuk membuat terobosan serupa di pasar lain.

Perusahaan ini mengumpulkan USD1,37 miliar dalam penawaran umum perdana (IPO) dan menjual saham bersama beberapa investor lama seharga USD40 per saham.

Saham dibuka pada harga USD52 per saham, melonjak 30 persen dari harga IPO yang sebelumnya menilai perusahaan sebesar USD15 miliar - menjadi lebih dari USD19 miliar.

Namun, saham bergerak turun di penghujung hari, menetap di sekitar USD46 dan menjadikan nilai perusahaan di USD17 miliar. Perusahaan ini terus diperdagangkan dengan harga lebih rendah dibandingkan tahun 2021, ketika investasi oleh Softbank Group meningkatkan nilai perusahaan menjadi lebih dari USD45 miliar. 

Perusahaan kemudian terdampak oleh perlambatan ekonomi dan kenaikan suku bunga. Joachim Dal, seorang partner di GP Bullhound Investment Management mengira para investor telah salah memahami Klarna, yang menghasilkan sebagian besar keuntungannya dengan mengenakan biaya kepada penjual untuk pembelian yang melibatkan layanan bayar nanti.

"Menurut pandangan kami, Klarna lebih merupakan perusahaan pembayaran daripada pemberi pinjaman," ujarnya kepada acara BBC Opening Bell, seraya mencatat tingkat keterlambatan pembayaran yang sangat rendah.

"Tujuannya lebih untuk memfasilitasi pengalaman pembayaran yang lancar daripada memberikan kredit kepada konsumen," tutur dia.

Tahun lalu, Klarna melaporkan pendapatan sebesar USD2,8 miliar naik 24 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Namun sejak memasuki pasar AS, profitabilitasnya menurun, karena menghadapi biaya yang lebih tinggi untuk memproses transaksi.

Perusahaan melaporkan kerugian USD52 juta dalam tiga bulan hingga Juni, naik dari USD7 juta tahun lalu. Klarna telah mengincar penawaran umum perdana (IPO) selama bertahun-tahun. Rencana untuk debut pada bulan April ditunda setelah pengumuman tarif AS mengguncang pasar keuangan.

Namun, saham-saham di AS telah pulih, dengan indeks-indeks utama diperdagangkan pada rekor tertinggi. Beberapa perusahaan lain, termasuk perusahaan kripto Gemini, berencana untuk IPO minggu ini, berusaha memanfaatkan iklim yang menguntungkan.

"Bagi perusahaan mana pun di sektor teknologi yang ingin go public, hanya ada satu pasar, yaitu pasar di Wall Street," kata Dal.

(kunthi fahmar sandy)

SHARE