MARKET NEWS

Komisi New Tokopedia Pertebal Arus Kas GOTO

Fahmi Abidin 28/02/2024 12:20 WIB

GOTO berpeluang mendapatkan pendapatan Rp177 miliar per kuartal atau lebih dari Rp700 miliar per tahun dari service fee PT Tokopedia.

GOTO berpeluang mendapatkan pendapatan Rp177 miliar per kuartal (GOTO)

IDXChannel - PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) berpeluang mendapatkan pendapatan Rp177 miliar per kuartal atau lebih dari Rp700 miliar per tahun dari service fee PT Tokopedia.

Pendapatan tanpa biaya ini akan diraih GOTO berdasarkan persentase dari gross merchandise value (GMV). 

Semakin besar GMV yang dicetak oleh Tokopedia maka semakin besar service fee yang bisa diraih oleh GOTO. Sehingga pendapatan berpeluang bertumbuh sejalan dengan kenaikan GMV “New Tokopedia”.

"Pendapatan yang diterima GOTO dari fee transaksi akan berdampak langsung pada arus kas dan bottom line. Pendapatan ini signifikan untuk perseroan," kata Direktur Keuangan GOTO Jacky saat materi public expose insidentil GOTO, Rabu (28/2/2024). 

Dalam materi public expose disebutkan ada dua manfaat langsung yang diterima GOTO dalam transaksi divestasi Tokopedia.

Pertama, GOTO memiliki saham Tokopedia sebanyak 24,99% dengan skema non dilutif. Artinya, bila TikTok kembali menyuntikan modal Tokopedia di kemudian hari, porsi kepemilikan GOTO tidak akan terdilusi alias tetap sama.

Kedua, GOTO akan menerima pendapatan service fee yang sejalan dengan skala dan pertumbuhan Tokopedia. Hal ini menegaskan bahwa Tokopedia akan menjadi mesin pendapatan dari GOTO, meskipun e-commerce ini tak lagi terkonsolidasi dalam keuangan GOTO.

Besaran service fee disepakati oleh GOTO dan TikTok secara berjenjang berdasarkan GMV Tokopedia baru, yakni merger antara Tokopedia dan TikTok Shop. GOTO memberikan ilustrasi bahwa GMV Tokopedia baru mencapai US$2,9 miliar atau sekitar Rp45 triliun pada kuartal III-2023 lalu.

Dengan GMV tersebut, GOTO akan mendapatkan e-commerce service fee senilai US$11,4 juta atau sekitar Rp177 miliar untuk kuartal yang sama. Bila menggunakan ilustrasi tersebut, GOTO berpeluang meraih e-commerce service fee senilai Rp708 miliar per tahun.

Sebelumnya, Analis Mirae Asset Sekuritas Indonesia Christopher Rusli mengatakan divestasi Tokopedia menarik bagi GOTO, karena kontribusi beban Tokopedia ke cukup besar mempengaruhi keuangan GOTO.

"Kalau misal [kontribusi Tokopedia] itu hilang, bebannya otomatis juga hilang banyak," kata Rusli.

Di sisi lain, GOTO akan tetap mendapatkan pendapatan dari gabungan Tokopedia dan Tiktok shop. Pendapatan tersebut berasal dari service fee dari setiap gross merchandise value (GMV) yang dihasilkan oleh "New Tokopedia".

Atas dasar tersebut, Rusli menyatakan kemitraan TikTok dan Tokopedia dapat mempercepat GOTO mencapai target laba sebelum beban bunga, pajak, depresiasi, dan amortisasi (EBITDA) positif.

"Dulunya mungkin prediksi kita itu [EBITDA keuangan GOTO] pertengahan tahun 2024 baru positif, tapi dengan ini rasanya lebih cepat lagi sebetulnya," kata Rusli.

Untuk diketahui, Adjusted EBITDA adalah laba sebelum beban bunga, pajak, depresiasi, dan amortisasi (EBITDA) disesuaikan dengan mengecualikan hitungan dari pendapatan yang tidak berkelanjutan (non-recurring), tidak biasa, dan hanya satu waktu.

Hitungan adjusted EBITDA lumrah digunakan untuk membandingkan beberapa perusahaan yang bisnisnya beragam tetapi berada di industri yang sama.

(NIY)

SHARE