Kompetisi Industri Semen Ketat, Target Saham INTP Dipatok Segini
Cek prospek dan target harga saham PT Indocement Tunggal Prakasa Tbk (INTP) dari BRI Danareksa Sekuritas.
IDXChannel - PT Indocement Tunggal Prakasa Tbk (INTP) mencatatkan pertumbuhan penjualan per Oktober 2024. Menghadapi dinamika kompetisi pasar, prospek saham INTP dinilai mampu memberi imbal hasil yang positif bagi investor.
Menurut laporan BRI Danareksa Sekuritas, volume penjualan INTP tumbuh 1,1 persen month-over-month (MoM) pada Oktober 2024.
Secara kumulatif, volume penjualan INTP hingga Oktober 2024 meningkat 9,6 persen yoy, atau naik tipis sebesar 0,2 persen yoy jika tidak memasukkan Grobogan. Segmen semen kantong tumbuh sebesar 3 persen yoy, sedangkan curah meningkat sebesar 30 persen yoy.
Equity Research Analyst BRI Danareksa Sekuritas, Richard Jerry , pertumbuhan segmen curah ini tak terlepas dari penyelesaian tahap pertama proyek Ibu Kota Nusantara (IKN).
Sayangnya, pangsa pasar INTP dinilai turun menjadi 28,5 persen, dibandingkan rata-rata Januari-September 2024 sebesar 29,7 persen.
“Ini dimungkinkan ada pertumbuhan volume yang cepat dari kompetitor Utama, seperti PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SMGR), dan pemain industri semen lapis dua pada Oktober 2024,” kata Richard dalam riset yang ditulis, Kamis (21/11/2024).
Kendati manajemen INTP memproyeksikan Oktober menjadi puncak penjualan tahunan sebelum melambat selama November dan Desember, Richard menilai, faktor musiman seperti curah hujan tinggi dan pelaksanaan pemilihan kepala daerah menjadi kendala utama yang membayangi kinerja akhir tahun.
Namun, prospek saham INTP dinilai masih atraktif dengan momentum pertumbuhan yang stabil, meskipun lebih lemah dibandingkan rekan-rekan se-industri.
Richard mematok terget harga (TP) saham INTP sebesar Rp8.800.
“Kami memberikan peringkat BUY untuk INTP dengan TP sebesar Rp8.800,” ujarnya.
Adapun earning per share (EPS) INTP untuk full year 2024 diestimasi sebesar Rp437,6 per saham, yang artinya ada pertumbuhan jika dibandingkan kuartal III-2024 sebesar Rp309,86 per saham.
Sementara rasio price-to-earnings (P/E) INTP diperkirakan 15,4 kali, dengan rasio price to book value (PBV) sebesar 1,1 kali. Ekspektasi rasio enterprise value to EBITDA (EV/EBITDA) mencapai 6,5 kali.
Hingga September 2024, laba INTP mencapai Rp1,05 triliun, lebih rendah 16,6 persen yoy. Pendapatan naik 3,04 persen menjadi Rp13,3 triliun. Pada Kamis (21/11) pukul 10:22 WIB saham INTP menguat 0,36 persen ke Rp6.900 per saham.
(Fiki Ariyanti)