MARKET NEWS

Kondisi Pasar Sesuai Proyeksi, VKTR Kantongi Pendapatan Rp717 Miliar hingga Triwulan III-2025

Taufan Sukma Abdi Putra 30/10/2025 16:48 WIB

Untuk institusi pemerintah, VKTR telah menerima pesanan 10 unit truk sampah listrik dari Pemerintah Provinsi Daerah Khusus Jakarta.

Kondisi Pasar Sesuai Proyeksi, VKTR Kantongi Pendapatan Rp717 Miliar hingga Triwulan III-2025 (foto: iNews Media Group)

PT VKTR Teknologi Mobilitas Tbk (VKTR) membukukan nilai pendapatan bersih sebesar Rp717 miliar dalam sembilan bulan pertama 2025 ini.

Capaian tersebut terhitung tumbuh 11 persen dibanding realisasi pendapatan bersih Perseroan pada periode sama 2024 lalu, yang sebesar Rp646 miliar.

"Hasil ini tentu menggembirakan, di tengah kondisi pasar penjualan penjualan otomotif nasional yang relatif masih belum membaik," ujar Direktur Utama VKTR, Gilarsi W Setijono, dalam keterangan resminya, Kamis (30/10/2025).

Meski demikian, menurut Gilarsi, pada dasarnya VKTR sebelumnya memang telah mengantisipasi prospek bisnis kendaraan listrik yang bakal berangsur membaik di 2025, terutama tren penjualan yang bakal terkonsentrasi pada semester II-2025, sejalan dengan lead time proses perakitan dalam negeri.

Proyeksi ini terbukti dari kinerja VKTR di periode 9M25, di mana Perseroan mampu membukukan pertumbuhan penjualan kendaraan listrik yang signifikan  dibandingkan periode sama pada 2024 lalu.

Sementara, pendapatan dari segmen bisnis manufaktur suku cadang juga relatif stabil dan resilien di tengah kondisi industri otomotif nasional yang belum menunjukkan perbaikan, tercermin dari penurunan penjualan kendaraan nasional lebih dari 25 persen (year-to-date/YTD) per September 2025.

Di lain pihak, laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk juga turun 89 persen (year on year/YoY) dari Rp10,6 miliar pada 9M24 menjadi Rp1,1 miliar pada 9M25.

"Penurunan terutama karena kenaikan beban usaha yang bersifat strategis untuk mendukung ekspansi penjualan, termasuk program uji coba produk bersama calon pelanggan potensial," ujar Gilarsi.

Dalam hal ini, Gilarsi pun mengaku optimistis bahwa inisiatif strategis ini dapat mendorong pertumbuhan penjualan yang lebih solid pada periode-periode mendatang.

Dalam sembilan bulan awal 2025 ini, VKTR telah membukukan penjualan enam unit Forklift di luar 10 unit yang sudah beroperasi sebelumnya di perusahaan pergudangan, melakukan delivery 20 unit bus ke operator Transjakarta, 22 unit charger, dan pendapatan dari jasa after sales. 

Pada periode ini, VKTR juga telah menyelesaikan proses perakitan Completely Knocked Down (CKD) 20 unit bus listrik untuk Transjakarta melalui operator berdasarkan pemesanan 80 unit yang telah diterima di Triwulan II-2025.

Jumlah ini merupakan penambahan dari 81 unit bus listrik yang telah beroperasi untuk Transjakarta dan perusahaan- perusahaan lainnya di tahun sebelumnya.

Selain itu, dalam periode sembilan bulan awal 2025, VKTR juga telah menerima pemesanan kendaraan listrik dari institusi pemerintah serta sejumlah perusahaan swasta.

Untuk institusi pemerintah, VKTR telah menerima pesanan 10 unit truk sampah listrik dari Pemerintah Provinsi Daerah Khusus Jakarta.

Saat ini truk sampah listrik ini sedang memasuki proses perakitan untuk  delivery di bulan Desember 2025. Pemesanan ini akan menambah daftar truk sampah listrik VKTR yang sudah beroperasi sebelumnya di Ibu Kota Nusantara (IKN) sebanyak 14 unit.

Sedangkan untuk perusahaan swasta, di periode ini VKTR menerima Purchase Order (PO) dari perusahaan logistik yang memesan truk listrik untuk dioperasikan di beberapa kota di Indonesia, serta dari perusahaan swasta lainnya yang melakukan pemesanan bus listrik untuk karyawan.

Selain itu, VKTR juga bakal terus mengukuhkan fokus pada strategi pertumbuhan berkelanjutan di tahun ini. Penetrasi pasar melalui penguatan aktivitas penjualan dan pemasaran, termasuk pelaksanaan uji coba unit kepada lebih banyak calon pelanggan  strategis akan tetap menjadi prioritas.

Perseroan juga berfokus pada optimalisasi operasional untuk memastikan efisiensi produksi serta mendorong peningkatan jumlah kendaraan listrik komersial yang dirakit secara lokal dengan Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN) yang tinggi.
 
"Kami berpegang teguh pada fokus kami untuk mendorong adopsi kendaraan listrik, terutama di sektor kendaraan komersial yang memainkan peran penting dalam pengurangan emisi karbon. Berbekal keahlian dari tenaga kerja lokal, kapabilitas teknologi, serta kemitraan dengan berbagai pelaku industri, kami akan terus menghadirkan rakitan-rakitan anak negeri yang siap mengantarkan Indonesia ke masa depan mobilitas hijau," ujar Gilarsi.

(taufan sukma)

SHARE