MARKET NEWS

Konsisten Bagi Dividen, Intip Prospek Selamat Sempurna (SMSM)

Fiki Ariyanti 09/10/2024 05:19 WIB

Cek analisis dan prospek emiten komponen otomotif, PT Selamat Sempurna Tbk (SMSM).

Konsisten Bagi Dividen, Intip Prospek Selamat Sempurna (SMSM) (foto mnc media)

IDXChannel - Emiten komponen otomotif, PT Selamat Sempurna Tbk (SMSM) memiliki dua fasilitas industri di Kapuk, Jakarta Utara dan Tangerang, Banten. Total kapasitas terpasang masing-masing bagi segmen filter dan radiator sebanyak 96 juta pcs per tahun dan 1,95 juta pcs per tahun.

Analis Saham Panin Sekuritas, Andhika Audrey mengatakan, ruang pertumbuhan perseroan berdasarkan kapasitas produksi yang cukup luas dengan tingkat utilisasi saat ini 60-70 persen. 

SMSM memiliki perjanjian kerja sama bantuan teknis dengan beberapa perusahaan manufaktur related di regional hingga global, maka SMSM mampu mencatatkan ekspor lebih dari 125 negara dan produk perseroan telah terdaftar di lebih 130 negara di dunia.

"Sepanjang semester I-2024, perseroan mencatatkan porsi penjualan ekspor sekira 60 persen dari total penjualan," kata Andhika dalam risetnya, Jakarta, Selasa (8/10).

Dari catatannya, SMSM mendulang kenaikan penjualan pada kuartal II-2024 sebesar Rp1,19 triliun (naik 3,2 persen QoQ; turun 0,6 persen YoY) dengan membawa hasil kumulatif sepanjang semester I-2024 sebesar Rp2,35 triliun (turun 5,2 persen YoY). 

Pelemahan penjualan sepanjang enam bulan pertama ini, kata Andhika, disebabkan oleh turunnya volume penjualan segmen Body Maker menjadi 518 unit (turun 56,7 persen YoY), menjadikan nilai penjualan segmen tersebut turun signifikan sebesar Rp118 miliar (turun 38,2 persen YoY). 

Meski penjualan turun secara YoY, namun dari sisi Gross Profit Margin (GPM) tetap tumbuh ke level 35,2 persen (semester I-2023: 34,2 persen) karena persediaan barang jadi yang lebih rendah. Perseroan menjaga Operating Profit Margin (OPM) tetap tumbuh ke level 25 persen (semester I-2023: 24,9 persen).

"Kami melihat terdapat one-off gain yang berasal dari laba selisih kurs sebesar Rp76,4 miliar (semester I-2023: naik 6.255 persen YoY). Alhasil SMSM membukukan laba bersih pada kuartal II-2024 sebesar Rp230 miliar (naik 7,1 persen QoQ; naik 10,8 persen YoY)," tutur Andhika.

Capaian tersebut menjadikan laba kumulatif perseroan berada pada Rp445 miliar (naik 3,7 persen YoY) dengan pertumbuhan Net Profit Margin (NPM) di level 18,9 persen (semester I-2023: 17,3 persen). 

"Patut dicermati posisi neraca perseroan tetap solid dengan mencatatkan net cash 0,26 kali (semester I-2023: net cash 0,21 kali)," ujarnya. 

Andhika menuturkan, dengan kekuatan merek dari perseroan membuat produk SMSM dipercaya APM untuk memasok komponen  Original Equipment Manufacturing (OEM), namun saat ini 90 persen pendapatan perseroan berasal dari sektor aftermarket (replacement equipment market).

"Dengan keunikan posisi produk pada market domestik membuat produk perseroan memiliki harga yang lebih murah 20-30 persen dari produk OEM, namun kualitas yang ditawarkan dapat dikatakan di atas merek lokal lainnya hingga China. Market share dari produk filter perseroan sekira 35 persen di pasar domestik," kata dia.

Andhika menilai outlook positif untuk industri komponen otomotif di tengah pelemahan penjualan otomotif global
karena karena pendapatan perseroan sekira 90 persen berasal dari pasar aftermarket. 

"Selain hal tersebut, kami mengekspektasikan pertumbuhan perseroan didasari oleh pendapatan SMSM didominasi oleh pasar ekspor (semester I-2024: 59,5 persen). Juga fokus ke depannya pada Heavy Industry dan Commercial Vehicle, serta industri lainnya yang memiliki margin lebih baik dibanding sektor otomotif, khususnya passanger automotive," ujar Andhika. 

"SMSM memiliki posisi yang unik di market komponen otomotif, dan memiliki neraca yang solid dengan mencatatkan net cash,
serta konsisten 19 tahun membayarkan dividen,: katanya. 

Namun, Andhika mengaku, yang perlu diperhatikan investor adalah terkait kenaikan harga bahan baku perseroan. 

"Saat ini, valuasi SMSM diperdagangkan discount to avg peers di P/E: 12,6 kali (avg peers: 14,4 persen)," kata dia.

(Fiki Ariyanti)

SHARE