Konstruksi Bendungan Amero Ditargetkan Rampung Tahun 2023
Bendungan Ameroro memiliki kapasitas tampung 54,15 juta m3 dengan luas genangan 244,51 hektare.
IDXChannel - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mempercepat proses pembangunan Bendungan Amero untuk memperkuat suplai air baku dan irigasi di Kabupaten Konawe, Provinsi Sulawesi Tenggara.
Dengan beroperasinya bendungan tersebut, diharapkan dapat mendukung pengembangan industri nikel serta sektor pertanian, perikanan dan peternakan yang membutuhkan banyak suplai air baku.
Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono, mengatakan bahwa pembangunan bendungan bertujuan untuk peningkatan volume tampungan air sehingga suplai air irigasi ke lahan pertanian terus terjaga, penyediaan air baku, dan pengendalian banjir.
"Pembangunan bendungan diikuti oleh pembangunan jaringan irigasinya. Dengan demikian bendungan yang dibangun dengan biaya besar ini dapat memberikan manfaat yang nyata, di mana air akan mengalir sampai ke sawah-sawah milik petani,” ujar Basuki, dalam keterangan resminya, Rabu (10/8/2022).
Bendungan Ameroro memiliki kapasitas tampung 54,15 juta m3 dengan luas genangan 244,51 hektare, berpotensi menambah layanan daerah irigasi seluas 3,363 hektare di Kabupaten Konawe. Diharapkan suplai air irigasi dari bendungan dapat membantu petani meningkatkan intensitas tanamnya jika dibandingkan dengan metode tadah hujan yang hanya satu kali dalam setahun.
Bendungan tipe Zonal Urugan Batu dengan Inti Tegak dengan tinggi puncak 82 meter ini juga diproyeksikan dapat memenuhi kebutuhan air baku sebesar 0,51 m3/detik. Suplai tampungan air Bendungan Ameroro juga diproyeksikan untuk menyediakan air baku bagi daerah-daerah industri nikel yang berkembang di Kendari-Konawe.
Bendungan Ameroro yang membendung Sungai Lasolo Konaweha juga memiliki fungsi utama untuk mereduksi banjir di wilayah Kendari-Konawe sebesar 443 m3/detik. Bendungan yang berada di Desa Tamesandi, Kabupaten Konawe ini merupakan bagian dari pengelolaan wilayah Sungai Konaweha yang selanjutnya ditampung bendungan untuk mengurangi risiko banjir daerah hilir di Provinsi Sulawesi Tenggara.
Bendungan Ameroro mulai dikerjakan pada 2020 dengan biaya APBN sebesar Rp1,6 triliun. Pembangunan Bendungan Ameroro dilaksanakan dalam 2 paket pekerjaan, yakni Paket I oleh kontraktor PT Wijaya Karya-PT Sumber Cahaya Agung-PT Basuki Rahmanta Putra (KSO) dan Paket II PT Hutama Karya- PT Adhi Karya (KSO). Berdasarkan data e-Monitoring Kementerian PUPR dengan status 31 Juli 2022, progres konstruksinya mencapai 49,18 persen dengan target selesai 2023. (TSA)