MARKET NEWS

KPEI: Tidak Ada Kasus Gagal Bayar hingga Akhir Desember Ini

Anggie Ariesta 29/12/2022 19:57 WIB

KPEI mengatakan, tidak ada kasus gagal bayar hingga akhir Desember 2022.

KPEI: Tidak Ada Kasus Gagal Bayar hingga Akhir Desember Ini. (Foto: MNC Media).

IDXChannel - PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia (KPEI) mengatakan, tidak ada kasus gagal bayar hingga akhir Desember 2022. Ini menunjukkan KPEI telah menjalankan fungsinya sebagai lembaga pengelola risiko atas setiap transaksi dan proses penyelesaian transaksi.

Demikian diungkapkan Direktur Utama KPEI, Iding Pardi dalam Konferensi Pers Akhir Tahun 2022 di Gedung BEI Jakarta, Kamis (29/12/2022).

"KPEI secara efektif telah menjalankan fungsinya sebagai lembaga pengelola risiko atas setiap transaksi dan proses penyelesaian transaksi. Hal ini tercermin dari tidak adanya kasus gagal bayar sampai dengan akhir Desember 2022," kata Iding. 

KPEI melakukan penyisihan cadangan jaminan berdasarkan persetujuan RUPS Tahunan pada 22 Juni 2022, yaitu sebesar 7,5% dari laba bersih KPEI tahun 2021 atau senilai Rp16,9 miliar, sehingga total nilai Cadangan Jaminan yang dikelola oleh KPEI pada akhir Desember 2022 mengalami kenaikan menjadi Rp181,44 miliar.

Dari sisi operasional kliring transaksi bursa, selain terdapat pencapaian baru kenaikan RNTH, rata-rata nilai penyelesaian dan volume penyelesaian transaksi bursa harian sampai dengan 20 Desember 2022 adalah Rp14,90 triliun, Rp5,34 triliun, dan 8,10 miliar saham.

Di mana terdapat peningkatan dibandingkan tahun sebelumnya, yaitu masing-masing Rp4,54 triliun, dan 6,26 miliar saham.

Untuk rata-rata efisiensi nilai penyelesaian, dan volume penyelesaian transaksi bursa harian, tercatat 57 persen, dan 64 persen. Sedangkan nilai transaksi PME sampai dengan 20 Desember 2022 sebesar Rp347,13 miliar dengan volume 939 juta lembar saham.

Untuk mengantisipasi kegagalan penyelesaian transaksi bursa dan mengelola risiko kredit, KPEI melakukan pengelolaan agunan Anggota Kliring (AK) serta nasabahnya, dengan total Nilai Agunan per Desember 2022 mencapai Rp32,21 triliun. Terdiri dari agunan online sebesar Rp24,43 triliun dan agunan offline sebesar Rp7,77 triliun.

Sampai dengan 20 Desember 2022, total nilai Dana Jaminan tercatat senilai Rp7 triliun, mengalami kenaikan dibandingkan posisi akhir tahun lalu yang senilai Rp6,21 triliun.

Sedangkan untuk rencana strategis 2023, KPEI telah menyusun beberapa program utama, di antaranya program untuk mendukung kegiatan transaksi bursa, seperti pengembangan kliring untuk perdagangan karbon, dukungan sistem e-IPO untuk Efek Bersifat Utang dan Sukuk (EBUS), dan dukungan untuk Kontrak Opsi Indeks Saham.

Selain itu, KPEI juga akan melakukan pengembangan produk untuk CCP over-the-counter (OTC) Derivatif SBNT, pengembangan Sistem Collateral Management Terintegrasi (untuk transaksi OTC SBNT, transaksi Bilateral, dan Triparty Repo), serta pengembangan portal keanggotaan pasar uang.

KPEI juga akan melakukan program-program pengembangan untuk penyempurnaan infrastruktur teknologi khususnya untuk aplikasi e-CLEARS.

(FAY)

SHARE