MARKET NEWS

Krisis Bank di AS Terus Berlanjut, Wall Street Dibuka Lesu

Nia Deviyana 04/05/2023 22:00 WIB

Indeks utama Wall Street turun pada sesi awal perdagangan Kamis (4/5/2023) setelah langkah PacWest memperdalam kekhawatiran krisis bank di AS.

Krisis Bank di AS Terus Berlanjut, Wall Street Dibuka Lesu. Foto: MNC Media.

IDXChannel - Indeks utama Wall Street turun pada sesi awal perdagangan Kamis (4/5/2023) setelah langkah PacWest untuk mengeksplorasi opsi strategis memperdalam kekhawatiran tentang kesehatan bank regional.

Di sisi lain, Federal Reserve (The Fed) mengisyaratkan kemungkinan jeda kenaikan suku bunga.

Melansir Reuters, Dow Jones Industrial Average (.DJI) turun 105,24 poin atau 0,31% di 33.309,00. S&P 500 (.SPX) turun 12,35 poin atau 0,30% di 4.078,40. Sementara Nasdaq Composite (.IXIC) turun 32,39 poin atau 0,27%, di 11.992,94.

PacWest Bancorp (PACW.O) jatuh 45,2% ke rekor terendah setelah mengonfirmasi sedang menjajaki opsi strategis, termasuk penjualan, setelah saham bank pemberi pinjaman regional dan rekan-rekannya terpukul di tengah kekhawatiran krisis perbankan yang memburuk.

Regulator menyita First Republic Bank yang bermasalah dan JPMorgan Chase (JPM.N) setuju untuk membeli sebagian besar asetnya awal pekan ini, menandai kegagalan bank AS terbesar sejak krisis keuangan 2008.

Toronto-Dominion Bank Group (TD.TO) Kanada membatalkan akuisisi First Horizon Corp (FHN.N) senilai USD13,4 miliar, memicu penurunan 37,9% saham bank regional AS.

Pemberi pinjaman regional termasuk KeyCorp (KEY.N), Valley National Bancorp (VLY.O) dan Zions Bancorp (ZION.O) turun antara 4,9% dan 5,9%, sementara Western Alliance Bancorp (WAL.N) turun 17,9%.

The Fed menaikkan suku bunga sebesar 25 basis poin ke kisaran 5,00%-5,25% dan mengisyaratkan jeda dalam pengetatan kebijakannya, memberikan waktu kepada pejabat untuk menilai kegagalan bank baru-baru ini, situasi plafon utang AS, dan inflasi yang kaku.

Namun, saham AS turun pada penutupan Rabu setelah Ketua Jerome Powell mengatakan terlalu dini untuk mengatakan kenaikan suku bunga telah berakhir karena inflasi tetap menjadi perhatian utama.

Indeks S&P mencatat dua tertinggi baru dalam 52 minggu dan 14 terendah baru, sedangkan Nasdaq mencatat 16 tertinggi baru dan 190 terendah baru. (NIA)

SHARE