MARKET NEWS

Krisis Perbankan Mereda, Dolar Perkasa

Wahyu Dwi Anggoro 30/03/2023 09:19 WIB

Dolar Amerika Serikat (AS) menguat pada Kamis (30/3/2023).

Krisis Perbankan Mereda, Dolar Perkasa. (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Dolar Amerika Serikat (AS) menguat pada Kamis (30/3/2023). Redanya gejolak  perbankan membantu meningkatkan sentimen dan mengalihkan perhatian investor ke upaya Federal Reserve melawan inflasi.

Indeks Dolar naik 0,097 persen menjadi 102,73, setelah naik 0,19 persen semalam. Namun, indeks berada di jalur penurunan dua persen untuk Maret karena gejolak sektor perbankan bulan ini.

"Kekhawatiran meluasnya gejolak perbankan terus memudar dan reli saham China menarik perhatian," kata Christopher Wong, ahli strategi mata uang di OCBC di Singapura, dilansir dari Reuters pada Kamis (30/3/2023).

Saham perbankan terpukul dalam beberapa minggu terakhir setelah kebangkrutan tiba-tiba dua bank di AS dan akuisisi Credit Suisse oleh UBS. Alhasil, dolar tertekan seiring munculnya kekhawatiran bahwa The Fed mungkin harus  menghentikan kenaikan suku bunga. .

Tetapi dengan tidak adanya tanda-tanda keretakan lebih lanjut di sektor keuangan dan langkah-langkah yang diambil oleh regulator, kegelisahan investor telah mereda untuk saat ini. Fokus telah beralih kembali ke apa yang akan dilakukan The Fed pada pertemuan berikutnya di Mei.

"Dengan memudarnya ketakutan resesi, fokus pasar sekarang beralih ke data PCE AS yang akan dirilis akhir pekan ini, yang dipandang sebagai parameter inflasi andalan the Fed," kata Tina Teng, analis pasar CMC Markets.

Euro turun 0,13 persen menjadi USD1,0829, tetapi berada di jalur yang tepat untuk mengakhiri bulan dengan kenaikan 2 persen. Sterling turun 0,11 persen menjadi USD1,2297.

Yen menguat 0,05 persen menjadi 132,77 per dolar, setelah jatuh 1,5 persen semalam. Yen bergejolak menjelang akhir tahun fiskal Jepang pekan ini.

Dolar Australia turun 0,21 persen menjadi USD0,667, sedangkan dolar Selandia Baru turun 0,22 persen menjadi USD0,621.

(WHY)

SHARE