MARKET NEWS

Krisis Silicon Valley dan Signature Bank Berdampak ke Saham Perbankan RI?

Cahya Puteri Abdi Rabbi 20/03/2023 16:31 WIB

Kolapsnya Silicon Valley dan Signature Bank dikhawatirkan berdampak terhadap sektor perbankan dalam negeri, tak terkecuali kinerja saham perbankan domestik.

Krisis Silicon Valley dan Signature Bank Berdampak ke Saham Perbankan RI? (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Dua bank besar Amerika Serikat, Silicon Valley dan Signature Bank bangkrut berjamaah. Hal ini dikhawatirkan berdampak terhadap sektor perbankan dalam negeri, tak terkecuali kinerja saham perbankan domestik.

Analis MNC Sekuritas Tirta Citradi mengatakan, krisis perbankan yang terjadi di Negeri Paman Sam tersebut menjadi salah satu sentimen negatif bagi kinerja perbankan dalam negeri.

“Namun risiko krisis tersebut sangat kecil. Selain itu, sektor perbankan domestik masih mempunyai modal yang kuat dengan sumber dana yang masih terdiversifikasi,” kata Tirta dikutip dari 2nd Session Closing IDX Channel, Senin (20/3/2023).

Meski tak dapat dipungkiri, kejatuhan dua bank terbesar AS tersebut menimbulkan kekhawatiran di kalangan pelaku pasar global termasuk dalam negeri. Di mana, para pelaku pasar khawatir bahwa fenomena krisis yang pernah terjadi di tahun 2008 dan tahun 2009 lalu akan kembali terulang.

Terkait kekhawatiran tersebut, Gubernur Bank Indonesia (BI), Perry Warjiyo menegaskan bahwa, sektor perbankan di Indonesia mempunyai ketahanan terhadap dampak situasi yang terjadi di AS. 

Ia menyebut hampir tidak ada perusahaan perbankan di Indonesia yang mempunyai obligasi di AS, sehingga dampak langsung dari adanya krisis perbankan yang terjadi menjadi sangat terbatas.

“Permodalan perbankan tetap kuat dengan rasio kecukupan modal sebesar 25,88% pada Januari 2023. Risiko kredit juga terkendali, tercermin dari rasio kredit bermasalah yang rendah yaitu 2,59% secara bruto dan 0,76% secara neto pada Januari 2023,” kata Perry.

Di sisi lain, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada penutupan perdagangan sesi pertama hari ini (20/3/2023) melemah 0,81% secara harian dengan hampir seluruh sektor berakhir di zona merah. 

Adapun salah satu saham perbankan dengan bobot besar yang menekan pergerakan IHSG di sesi pertama hari ini yaitu PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) yang melemah 1,02%.

Tak hanya BBRI, penurunan juga dialami oleh PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) yang melemah 0,25%. Sementara pergerakan saham PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI) cenderung stagnan, sedangkan saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) justru menguat 0,9%. 

Di samping itu, tiga saham perbankan berkapitalisasi pasar besar atau big cap yakni BBCA, BMRI dan BBNI masuk ke dalam lima besar saham yang dilepas oleh investor asing di seluruh pasar sepanjang pekan lalu. 

Lepasnya kepemilikan investor asing pada saham-saham tersebut memperburuk kinerja IHSG pada pekan lalu dibandingkan kinerja sejak pekan awal 2023 atau dalam tiga bulan terakhir.

Hal itu ditandai dengan penurunan IHSG sebesar 1,29% ke level 6.678,24 dalam sepekan dan sempat berada di level 6.500-an yang terakhir disentuh pada pertengahan tahun 2022 lalu. 

(DES)

SHARE