MARKET NEWS

Krisis Timur Tengah Bikin Cemas Bursa Saham, Wall Street Kembali Memerah

Dinar Fitra Maghiszha 18/10/2023 21:13 WIB

Indeks utama Wall Street ikut tertekan pada pembukaan perdagangan Rabu (18/10/2023) seiring dengan meningkatnya ketegangan politik di Timur Tengah.

Krisis Timur Tengah Bikin Cemas Bursa Saham, Wall Street Kembali Memerah (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Indeks utama Wall Street ikut tertekan pada pembukaan perdagangan Rabu (18/10/2023) seiring dengan meningkatnya ketegangan politik di Timur Tengah.

Hal ini mendorong permintaan terhadap aset-aset safe haven seperti obligasi jangka panjang, sehingga membuat bursa saham sebagai aset berisiko mengalami tekanan.

Dow Jones Industrial Average melemah 0,06% menjadi 33.978,80, S&P 500 turun 0,37% di 4.357,09, sedangkan Nasdaq Composite tertekan 0,68% di level 13.442,35.

Sebuah ledakan besar di sebuah rumah sakit di Gaza menewaskan ratusan warga Palestina. Hal ini menghancurkan misi diplomatik Presiden AS Joe Biden, yang tiba di Israel pada hari Rabu (18/10/2023).

Permintaan terhadap sejumlah aset safe-haven membuat harga emas mendekati level tertingginya dalam satu bulan terakhir, demikian juga peningkatan imbal hasil (yield) surat utang negara atau Treasury AS.

Peningkatan yield merupakan cerminan pelaku pasar terhadap ekspektasi kenaikan suku bunga. Investor dinilai mulai beralih ke instrumen surat utang yang memiliki risiko rendah.

"Perdebatan apakah suku bunga yang tinggi masih diperlukan atau tidak tampaknya bakal kita lihat pada pertemuan bank sentral AS pada November," kata Societe Generale Strategist, dalam sebuah catatan, dilansir Reuters, Rabu (18/10/2023).

Kenaikan harga minyak hampir 3 persen di tengah kekhawatiran mengenai potensi gangguan pasokan, mendorong peningkatan 1 persen saham perusahaan energi Chevron (NYSE:CVX), Exxon Mobil (NYSE:XOM) dan Occidental Petroleum (NYSE:OXY) dalam pre-market.

Harga minyak yang menguap juga membangkitkan kekhawatiran terhadap potensi inflasi. Ini juga diperkuat dengan peningkatan angka penjualan ritel yang dirilis beberapa waktu lalu.

Pelaku pasar masih menantikan sejumlah pidato pejabat Federal Reserve untuk mengukur kebijakan moneter mereka jelang pertemuan bulan depan. Sejumlah laporan keuangan perusahaan juga turut dinantikan antara lain perusahaan kendaraan listrik Tesla, hingga korporasi layanan streaming, Netflix akan melaporkan hasil kuartalan mereka.

(DES)

SHARE