Laba Aneka Tambang (ANTM) Tumbuh 8 Persen hingga September 2023
PT Aneka Tambang Tbk atau ANTAM (ANTM) kembali mengikuti Public Expose Live 2023 yang diselenggarakan oleh PT Bursa Efek Indonesia (BEI).
IDXChannel - PT Aneka Tambang Tbk atau ANTAM (ANTM) kembali mengikuti Public Expose Live 2023 yang diselenggarakan oleh PT Bursa Efek Indonesia (BEI).
Public Expose Live 2023 dihadiri oleh Direktur Utama Nico Kanter, Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko Elisabeth RT Siahaan dan Direktur Pengembangan Usaha I Dewa Wirantaya, serta diikuti oleh peserta yang berasal dari lembaga sekuritas, analis, para investor dan masyarakat umum.
Keikutsertaan ANTAM dalam Public Expose Live 2023 merupakan bagian dari komitmen Perusahaan dalam menjaga kualitas pengungkapan informasi bagi pemegang saham terkait perkembangan kinerja operasi dan keuangan, serta strategi pengembangan ANTAM sebagai faktor utama dalam melakukan investasi. Dalam Public Expose Live 2023, Manajemen ANTAM menyampaikan update kinerja keuangan dan kinerja operasi sepanjang periode sembilan bulan pertama 2023 (9M23).
Pada 9M23, ANTAM mencatatkan capaian pertumbuhan kinerja keuangan yang positif. Capaian tersebut tercermin pada laba periode berjalan pada 9M23 sebesar Rp2,85 triliun, tumbuh 8% dari laba periode berjalan pada periode sembilan bulan pertama 2022 (9M22) sebesar Rp2,63 triliun. ANTAM juga mencatatkan Earnings Before lnterest, Taxes, Depreciation, and Amortization (EBITDA) pada 9M23 sebesar Rp5,40 triliun, konsisten pencapaiannya dibandingkan capaian EBITDA pada 9M22.
ANTAM mencatatkan posisi arus kas bersih Perusahaan yang diperoleh dari aktivitas operasi pada 9M23 sebesar Rp3,98 triliun, tumbuh 93% dibandingkan capaian pada 9M22 sebesar Rp2,06 triliun. Capaian tersebut memperkokoh struktur keuangan ANTAM dengan posisi saldo kas dan setara kas pada akhir periode 9M23 yang mencapai Rp7,54 triliun, tumbuh 63% dari posisi pada akhir periode 9M22 sebesar Rp4,62 triliun.
Pada periode 9M23, nilai penjualan bersih ANTAM sebesar Rp30,90 triliun dengan kontribusi dominan berasal dari penjualan bersih domestik yang mencapai Rp26,69triIiun atau setara 86% dari total penjualan bersih ANTAM periode 9M23. Capaian ini sejalan dengan strategi Perusahaan dalam mengembangkan basis pelanggan di dalam negeri pada komoditas utama, yaitu produk-produk emas, bijih nikel dan bauksit.
Produk emas menjadi kontributor terbesar penjualan ANTAM pada periode 9M23, dengan proporsi 62% terhadap total penjualan ANTAM atau sebesar Rp19,29 triliun. Pada 9M23, ANTAM mencatatkan total volume produksi logam emas dari tambang Perusahaan sebesar 908 kg (29.193 troy oz.), dengan penjualan logam emas pada 9M23 mencapai 19.460 kg (625.654 troy oz.).
Kontribusi penjualan Segmen Nikel (produk feronikel dan bijih nikel) pada 9M23 tercatat sebesar 33% dari total penjualan ANTAM dengan nilai penjualan mencapai Rp10,10triIiun, tumbuh 19% dari capaian 9M22 sebesar Rp8,48 triliun. Pada 9M23, volume produksi feronikel ANTAM mencapai 15.787 ton nikel dalam feronikel (TNi), dengan capaian volume penjualan produk feronikel 9M23 mencapai 14.132 TNi.
Pada produk bijih nikel, ANTAM mencatatkan volume produksi bijih nikel konsolidasian sebesar 10,67juta wer metric ton (wmt), meningkat 72% dibandingkan capaian pada 9M22 sebesar 6,22juta wmt. Pertumbuhan tingkat produksi bijih nikel seiring dengan peningkatan permintaan dalam negeri. Volume penjualan bijih nikel konsolidasian ANTAM pada 9M23 mencapai 9,41 juta wmt, meningkat 98% jika dibandingkan capaian penjualan pada 9M22 sebesar 4,75 juta wmt.
Kontribusi penjualan Segmen Bauksit dan Alumina pada 9M23, tercatat sebesar 4% terhadap total penjualan ANTAM dengan nilai penjualan mencapai Rp1,25 triliun. Sepanjang 9M23 ANTAM mencatatkan volume produksi bauksit yang digunakan sebagai bahan baku bijih pabrik Chemical Grade Alumina (“CGA”) serta penjualan kepada pihak ketiga sebesar 1,42 juta wmt, tumbuh 6% dibandingkan capaian pada 9M22 sebesar 1,34 juta wmt. Volume penjualan bauksit pada 9M23 tercatat sebesar 989 ribu wmt, meningkat 6% dibandingkan capaian pada 9M22 sebesar 936 ribu wmt. Sementara itu volume produksi produk alumina pada 9M23 mencapai 1 14.524 ton alumina, dengan capaian volume penjualan produk alumina pada 9M23 mencapai 108.351 ton alumina.
Terkait dengan proyek pengembangan usaha, ANTAM berfokus pada penyelesaian proyek strategis Perusahaan di tahun 2023, salah satunya dengan memulai tahap awal pengoperasian pabrik feronikel Halmahera Timur berkapasitas 13.500 TNi per tahun. Selain itu, sebagai dukungan ANTAM atas target Pemerintah mencapai net zero emission pada tahun 2060, ANTAM secara berkelanjutan menerapkan green ener9ydi wilayah operasi Perusahaan. Sejalan dengan itu, ANTAM terlibat dalam pengembangan ekosistem Electric Vehicle (EV) Battery terintegrasi di Indonesia bersama dengan mitra strategis.
Dalam hal pengembangan hilirisasi komoditas bauksit, saat ini ANTAM terus berfokus dalam pembangunan pabrik Smelter Grade Alumina Refinery (“SGAR”) di Mempawah, Kalimantan Barat, yang dikembangkan bersama dengan PT Indonesia Asahan Aluminium dengan kapasitas pengolahan sebesar 1 juta ton SGAR per tahun.
Kinerja saham ANTAM yang positif tercermin pula dari rata-rata volume perdagangan saham harian sampai dengan periode 9M23 yang mencapai 56,31 juta saham dan rata-rata nilai transaksi harian saham pada 9M23 mencapai Rp115,52 miliar. ANTAM mencatatkan nilai kapitalisasi pasar pada akhir September 2023 sebesar Rp43,62 triliun. Saham ANTAM juga tercatat masuk ke dalam beberapa Indeks di BEI seperti Indeks LQ45, Indeks IDX30, Indeks IDX80, Indeks Kompas100, Indeks MNC36, Indeks IDXBUMN20, Indeks Investor33, Indeks Jakarta Islamic Index, Indeks Jakarta Islamic Index 70, Indeks Saham Syariah Indonesia, Indeks IDX MES-BUMN 17, Indeks Bisnis-27, Indeks SRI-KEHATI,
Indeks ESG Sector Leaders IDX KEHATI, Indeks ESG Quality 45 IDX KEHATI, Indeks LQ45 Low Carbon Leaders, Indeks IDX High Dividend20, Indeks IDX Small-Mid Cap (SMC) Composite dan Indeks IDX SMC Liquid yang merupakan kelompok saham dengan tingkat likuiditas tertinggi di IDX. Selain itu, saham ANTAM tetap menjadi bagian Indeks MSCI Global Standard dari Indonesia. MSCI adalah indeks yang diterbitkan oleh Morgan Stanley Capital International. (WHY)