Laba Bali Towerindo (BALI) Melesat 171 Persen di Kuartal II-2021
PT Bali Towerindo Sentra Tbk (BALI) mencatatkan kenaikan laba bersih pada kuartal II-2021 sebesar Rp84,71 miliar.
IDXChannel - PT Bali Towerindo Sentra Tbk (BALI) mencatatkan kenaikan laba bersih pada kuartal II-2021 sebesar Rp84,71 miliar atau lebih tinggi 171,64 persen dibanding 30 Juni 2020 sebesar Rp31,18 miliar.
Dikutip dari keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Selasa (10/8/2021), Perseroan mencatatkan pendapatan usaha sebesar Rp443,25 miliar atau naik 19,22 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp371,78 miliar, dengan laba per saham dasar Rp21,53.
Adapun pendapatan Perseroan terdiri atas menara dan jaringan serta komunikasi data, internet dan televisi kabel. Menara dan jaringan tercatat Rp271,86 miliar atau lebih tinggi dari sebelumnya Rp251,76 miliar, komunikasi data, internet dan televisi kabel tercatat Rp171,38 miliar atau lebih tinggi dari sebelumnya Rp120,01 miliar.
Adapun PT Indosat Tbk masih menjadi pelanggan utama Perseroan dengan catatan sebesar Rp79,82 miliar. Di tempat kedua PT Smartfren Telecom Tbk sebesar Rp71,20 miliar, dan ketiga PT Jelajah Data Semesta sebesar Rp47,11 miliar.
BALI mencatatkan adanya kenaikan beban pokok pendapatan di kuartal II-2021 menjadi Rp193,23 miliar dibanding periode yang sama tahun sebelumnya Rp173,36 miliar. Beban pajak juga mengalami kenaikan menjadi Rp13,16 miliar dari sebelumnya Rp13,08 miliar. Sementara itu, beban usaha turun menjadi Rp27,21 miliar dari sebelumnya Rp30,08 miliar, dan beban keuangan turun menjadi Rp109,74 miliar dari sebelumnya Rp111,14 miliar.
Selain itu, kas neto diperoleh dari aktivitas operasi tercatat Rp270,18 miliar, kas neto digunakan untuk aktivitas investasi tercatat Rp275,76 miliar, dan kas neto digunakan untuk aktivitas pendanaan tercatat Rp23,38 miliar.
Bali Towerindo Sentra mencatatkan liabilitas sebesar Rp2,52 triliun dan ekuitas Rp2,36 triliun. Adapun total aset perseroan meningkat menjadi Rp4,88 triliun dibanding tahun 2020 sebesar Rp4,65 triliun. (RAMA)