MARKET NEWS

Laba Bank BTPN (BTPN) Mengempis Jadi Rp2,09 Triliun hingga Kuartal III 2023

Fiki Ariyanti 12/12/2023 11:42 WIB

PT Bank BTPN Tbk (BTPN) mencetak laba bersih Rp2,09 triliun sepanjang Januari- September 2023, lebih rendah 13% yoy.

Laba Bank BTPN (BTPN) Mengempis Jadi Rp2,09 Triliun hingga Kuartal III 2023 (Foto MNC Media)

IDXChannel - PT Bank BTPN Tbk (BTPN) mencetak pendapatan bunga tumbuh sebesar 23% year-on-year (yoy) menjadi Rp14,05 triliun hingga kuartal III-2023. Sementara pendapatan bunga bersih sebesar Rp8,99 triliun atau naik 4% di tengah kenaikan suku bunga. 

Margin bunga bersih (Net Interest Margin/NIM) tercatat sebesar 6,44% lebih tinggi dari periode yang sama tahun lalu, yakni sebesar 6,36%.

Direktur Utama Bank BTPN, Henoch Munandar mengungkapkan, banyak tantangan yang dihadapi industri perbankan Indonesia di sepanjang 2023 dengan meningkatnya suku bunga, di antaranya
dan ketidakpastian global lainnya. 

"Namun, kami bersyukur Bank BTPN tetap mampu mencatatkan hasil kinerja positif sepanjang tahun ini. Hal ini dapat diraih melalui penerapan strategi dan keputusan bisnis dengan prinsip kehati-hatian, demi menunjang pertumbuhan perusahaan maupun setiap unit bisnis yang dinaungi oleh perseroan," ujar dia dalam keterangan resminya di keterbukaan informasi BEI, Selasa (12/12).

Di sisi lain, Bank BTPN memutuskan untuk menambah pencadangan kredit pada 2023 sebagai bagian dari antisipasi bank, terkait proses restrukturisasi nasabah korporasi dan sebagai bagian dari upaya mitigasi dari berakhirnya kebijakan stimulus Covid-19 dari pemerintah. 

Dengan adanya penambahan pencadangan ini, biaya kredit meningkat sebesar Rp608 miliar, yang kemudian memengaruhi laba bersih setelah pajak perseroan. Laba bersih setelah pajak Bank BTPN (konsolidasi) yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk tercatat sebesar Rp2,09 triliun sepanjang Januari- September 2023, lebih rendah 13% yoy.

Dari sisi pertumbuhan kredit, segmen Usaha Kecil dan Menengah (UKM) dan syariah tercatat masing-masing meningkat sebesar 21% yoy dan 5% yoy. Total kredit yang disalurkan oleh Bank BTPN per akhir September 2023 meningkat sebesar 3,2% year to date (ytd) di posisi Rp150,8 triliun. 

Total aset mencapai Rp195,84 triliun. Pre-Provision Operating Profit (PPOP) berada di level Rp4,97 triliun, meningkat dibandingkan periode tahun lalu yaitu Rp4,91 triliun.

“Pertumbuhan kredit sejatinya sudah ditargetkan oleh masing-masing bank sesuai arahan dari regulator, baik Bank Indonesia maupun OJK. Bank BTPN berharap agar di 2024, Dana Pihak Ketiga (DPK) tetap bertumbuh sebagai salah satu faktor menunjang pertumbuhan kredit di perbankan, mengimbangi persentase yang telah ditetapkan regulator,” harap Henoch.

Bank BTPN berkomitmen menjaga kualitas kredit agar tetap baik. Hal itu terlihat dari rasio gross non-performing loan (NPL) perseroan yang berada di level 1,47%, lebih rendah dibandingkan rata-rata industri yang tercatat sebesar 2,4% pada akhir September 2023.

Perseroan juga mampu menjaga rasio likuiditas dan pendanaan untuk berada di tingkat yang sehat, dengan Liquidity Coverage Ratio (LCR) mencapai 210,80% dan Net Stable Funding Ratio (NSFR) di 120,31% pada 30 September 2023. Perseroan mencatat rasio kecukupan modal (Capital Adequacy Ratio/CAR) berada di level yang kuat, yakni 29,8%.

(FAY)

SHARE