Laba CPIN Tumbuh 41 Persen hingga Kuartal III Ditopang Kenaikan Segmen DOC dan Broiler
Laba CPIN melonjak 41 persen dari Rp2,39 miliar menjadi Rp3,37 miliar ditopang oleh efisiensi biaya serta pemulihan harga live bird dan DOC.
IDXChannel - PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk (CPIN) mencatat pertumbuhan pendapatan yang relatif terbatas sebesar 1,8 persen YoY menjadi Rp50,6 triliun hingga kuartal III-2025 dari sebelumnya Rp4,98 triliun.
Meski demikian, kinerja laba perusahaan justru melonjak 41 persen dari Rp2,39 miliar menjadi Rp3,37 miliar ditopang oleh efisiensi biaya serta pemulihan harga live bird dan DOC pada kuartal ketiga 2025.
Riset Phintraco Sekuritas pada Jumat (14/11/2025) mencatat bahwa pertumbuhan pendapatan CPIN ditunjang oleh lonjakan penjualan di beberapa segmen utama yakni pakan ternak (feed) yang naik 20,2 persen YoY menjadi Rp14,44 triliun, day old chick (DOC) naik 30,7 persen YoY menjadi Rp2,32 triliun, dan segmen lain-lain yang tumbuh 3,92 persen YoY menjadi Rp977 miliar.
Sementara itu, penjualan di dua segmen penting mengalami tekanan yaitu broiler turun 4,29 persen YoY, dan processed chicken turun 10,91 persen YoY.
Secara kuartalan, CPIN membukukan pemulihan kuat pada kuartal III, dengan pendapatan naik 14,2 persen QoQ menjadi Rp17,54 triliun. Pertumbuhan ini ditopang oleh lonjakan penjualan DOC yang melonjak 51,4 persen QoQ, feed tumbuh 20,1 persen QoQ, dan broiler naik 14,6 persen QoQ.
Phintraco menilai peningkatan ini sejalan dengan kenaikan harga live bird dan DOC sepanjang kuartal tersebut. Jika tren harga stabil hingga akhir tahun, pendapatan CPIN berpotensi tetap solid.
Secara kuartalan, laba bersih melonjak 299 persen QoQ menjadi Rp1,46 triliun di kuartal III berkat pertumbuhan pendapatan dan stabilnya beban operasional.
CPIN, melalui PT Charoen Pokphand Jaya Farm, telah menyelesaikan pembelian fasilitas breeding unggas senilai lebih dari Rp400 miliar dari PT Satwa Utama Raya, entitas terkendali CPIN (99,99 persen).
Langkah ini dinilai sebagai upaya memperkuat struktur bisnis, meningkatkan kapasitas, serta meningkatkan efisiensi jangka panjang.
Phintraco Sekuritas mempertahankan rekomendasi Buy untuk CPIN dan menaikkan target harga menjadi Rp5.700 per saham dari sebelumnya Rp5.400. Valuasi ini dihitung menggunakan metode Discounted Cash Flow (DCF) dengan asumsi required return 6,95 persen, dan terminal growth 3,43 persen.
(DESI ANGRIANI)