MARKET NEWS

Laba Elnusa (ELSA) Melesat 77,12 Persen Jadi Rp442,98 Miliar di Semester I-2024

Cahya Puteri Abdi Rabbi 31/07/2024 10:50 WIB

PT Elnusa Tbk (ELSA) membukukan laba bersih sebesar Rp442,98 miliar sepanjang semester I-2024.

Laba Elnusa (ELSA) Melesat 77,12 Persen Jadi Rp442,98 Miliar di Semester I-2024. (Foto MNC Media)

IDXChannel - PT Elnusa Tbk (ELSA) membukukan laba bersih sebesar Rp442,98 miliar sepanjang semester I-2024. Raihan itu tumbuh 77,12 persen dari periode sama tahun 2023 sebesar Rp250,10 miliar.

Dikutip dari laporan keuangan perseroan, Rabu (31/7/2024), sejalan dengan itu, pendapatan anak usaha PT Pertamina Hulu Rokan (PHE) ini juga naik 7,79 persen menjadi Rp6,31 triliun, dari sebelumnya sebesar Rp5,86 triliun.

Pendapatan segmen jasa distribusi dan logistik energi mendominasi dengan berkontribusi sebesar Rp3,30 triliun, disusul segmen jasa hulu migas terintegrasi tercatat sebesar Rp2,61 triliun dan segmen jasa penunjang migas tercatat sebesar Rp692,03 miliar.

Dari sisi pengeluaran, beban pokok pendapatan ELSA tercatat naik menjadi sebesar Rp5,64 triliun, dari sebelumnya sebesar Rp5,30 triliun. Kemudian, beban penjualan tercatat sebesar Rp1,57 miliar serta beban umum dan administrasi tercatat sebesar Rp224,18 miliar.

Per Juni 2024, total nilai aset ELSA tercatat sebesar Rp10,50 triliun, tumbuh 9,40 persen dari posisi akhir Desember 2023 yang tercatat sebesar Rp9,60 triliun. Adapun, liabilitas perseroan tercatat sebesar Rp5,84 triliun dan ekuitas tercatat sebesar Rp4,65 triliun.

Teranyar, perseroan bersama dengan PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO), PT PGAS Solution (PGASOL), dan PT Pertamina Maintenance and Construction, (PertaMC) melaksanakan Joint Study Agreement (JSA) untuk mengembangkan solusi teknologi termasuk peluang untuk produksi dalam negeri sejumlah komponen utama pembangkit listrik panas bumi.

JSA tersebut meliputi namun tidak terbatas pada, studi bersama terkait potensi pengembangan portofolio bisnis yang melingkup heat exchanger manufacturer, geothermal operation and maintenance service, cooling tower manufacturer, dan EPCC and pipeline construction.

Lebih lanjut, JSA yang dilakukan nantinya akan mendorong pemanfaatan potensi kemampuan manufaktur perusahan energi dan rekayasa teknik (engineering) dalam negeri dalam menciptakan ekosistem baru dan terdepan di sektor panas bumi, terutama membuat pengembangan panas bumi menjadi lebih terjangkau. Sampai saat ini, sebagian besar teknologi yang digunakan untuk pengembangan panas bumi masih diimpor.

(Dhera Arizona)

SHARE