Laba Emiten Baru Ini Melonjak 145 Persen, Sahamnya Lagi Turun
Emiten anyar ini mengantongi laba bersih sebesar Rp29,42 miliar pada 2024 atau melonjak 145,75 persen.
IDXChannel - Emiten anyar, PT Brigit Biofarmaka Teknologi Tbk (OBAT) mengantongi laba bersih sebesar Rp29,42 miliar pada 2024. Realisasi ini naik signifikan 145,75 persen dibandingkan periode 2023 sebesar Rp11,97 miliar.
Lonjakan laba tersebut ditopang meningkatnya penjualan perseroan sebesar 111,88 persen menjadi Rp120,63 miliar pada 2024 dari sebelumnya Rp56,93 miliar.
Kenaikan penjualan tahun lalu dikontribusi penjualan produk yang naik dua kali lipatnya menjadi Rp119,78 miliar. Sedangkan pendapatan jasa tercatat turun menjadi Rp850,33 juta.
Dari sisi beban pokok penjualan membengkak pada 2024 menjadi Rp62,75 miliar. Pun dengan beban penjualan naik jadi Rp8,27 miliar, beban umum dan administrasi meningkat jadi Rp11,98 miliar, serta beban keuangan naik jadi Rp1,41 miliar.
Namun demikian, OBAT membukukan pendapatan lain-lain sebesar Rp553,17 juta dibandingkan sebelumnya yang tercatat sebagai beban. Sementara pendapatan keuangan perseroan juga meningkat menjadi Rp2,75 miliar.
Pada akhir 2024, total ekuitas perseroan melompat menjadi Rp43,69 miliar dari posisi tahun sebelumnya Rp19,34 miliar. Begitupula dengan total aset yang naik signifikan dari Rp36,3 miliar menjadi Rp65,87 miliar.
"Perubahan total aset sebesar Rp29,59 miliar atau meningkat 81,5 persen utamanya disebabkan oleh peningkatan kas dan setara kas, peningkatan persediaan karena peningkatan produksi sepanjang 2024, peningkatan uang muka untuk pembelian aset tetap, dan peningkatan aset tetap," kata manajemen OBAT dalam laporan keuangannya, Senin (3/3/2025).
Sementara jumlah liabilitas emiten yang resmi listing pada 13 Januari 2025 itu naik dari Rp16,95 miliar menjadi Rp22,19 miliar.
"Perubahan total liabilitas sebesar Rp5,24 miliar atau meningkat 30,9 persen karena peningkatan utang bank sebesar Rp7,38 miliar atau naik 518,4 persen, serta peningkatan utang lain-lain berelasi jangka panjang sebesar Rp1,39 miliar atau naik 323,9 persen," tuturnya.
Sekadar informasi, saham OBAT anjlok 16,91 persen ke Rp565 pada perdagangan Jumat pekan lalu. Harga saham OBAT sudah turun 33,92 persen dalam sepekan dan terpangkas 36,16 persen dalam sebulan.
Meski begitu, saham emiten kesehatan tersebut masih naik 61,42 persen dari harga penawaran saat IPO sebesar Rp350 per saham.
(Fiki Ariyanti)