MARKET NEWS

Laba Gunung Raja Paksi (GGRP) Susut 38 Persen di Semester I-2023, Sisa Segini

Cahya Puteri Abdi Rabbi 16/08/2023 12:32 WIB

PT Gunung Raja Paksi Tbk (GGRP) membukukan laba USD17,05 juta atau setara Rp261,18 miliar, turun 38,63%.

Laba Gunung Raja Paksi (GGRP) Susut 38 Persen di Semester I-2023, Sisa Segini (Foto MNC Media)

IDXChannel - PT Gunung Raja Paksi Tbk (GGRP) mencatat penurunan laba pada semester I-2023. Emiten besi baja ini membukukan laba USD17,05 juta atau setara Rp261,18 miliar, turun 38,63% dari periode yang sama sebelumnya sebesar USD27,79 juta.

Berdasarkan laporan keuangan, Rabu (16/8/2023), pendapatan perseroan juga turun sebesar 19,07% menjadi USD369,64 juta atau Rp5,58 triliun dari USD456,78 juta. 

Penjualan baja lembaran dan turunannya tercatat sebesar USD248,74 juta atau Rp3,81 triliun, serta produk baja batangan dan turunannya tercatat sebesar USD120,90 juta atau Rp1,85 triliun.

Dari sisi pengeluaran, beban pokok penjualan GGRP susut menjadi USD321,49 juta atau Rp4,92 triliun dari sebelumnya USD411,37 juta. Beban umum dan administrasi perseroan juga turun menjadi USD12,56 juta atau Rp192,38 miliar.

Sedangkan, beban penjualan naik menjadi USD3,78 juta atau Rp57,96 miliar. Juga, beban keuangan juga naik menjadi USD6,03 juta atau Rp92,36 miliar. 

Per Juni 2023, total nilai aset perseroan turun sebesar 3,90% menjadi USD1,13 miliar atau Rp17,45 triliun, dari posisi akhir Desember 2022 yang sebesar USD1,18 miliar. Sedagkan liabilitas GGRP sebesar USD316,82 juta atau Rp4,85 triliun dan ekuitas sebesar USD823,13 juta atau Rp12,60 triliun.

Lebih lanjut, perseroan melihat peluang pertumbuhan kinerja industri baja di sepanjang tahun 2023 ini. Peluang kinerja industri baja tahun ini akan sejalan dengan forecast pertumbuhan ekonomi di kisaran 5%.

GGRP mencatat kebutuhan baja pada proyek IKN dapat mencapai 9,2 juta ton. Oleh karena itu, GGRP berharap, pemerintah dapat terus mengawasi penggunaan baja pada proyek IKN, agar tetap mengutamakan produk dalam negeri yang sudah ber-SNI dan memenuhi standar Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN).

(FAY)

SHARE