MARKET NEWS

Laba Medco (MEDC) Melesat 614 Persen Ditopang Penjualan Migas

Cahya Puteri Abdi Rabbi 01/12/2022 14:20 WIB

Medco Energi (MEDC) mengantongi laba USD400,92 juta atau setara Rp6,26 triliun per September 2022, sejalan dengan pendapatan yang naik dari penjualan migas.

Laba Medco (MEDC) Melesat 614 Persen Ditopang Penjualan Migas. (Foto: MNC Media)

IDXChannel - PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC) mengantongi laba USD400,92 juta atau setara Rp6,26 triliun per September 2022. Angka tersebut naik 614,36% dari periode yang sama sebelumnya sebesar USD56,12 juta.

Berdasarkan laporan keuangan, pendapatan perseroan tumbuh 89,11% menjadi USD1,80 miliar atau Rp28,26 triliun, dari sebelumnya sebesar USD955,92 juta.

Pendapatan dari kontrak dengan pelanggan tercatat sebesar USD1,77 miliar atau Rp27,77 triliun, dan pendapatan keuangan sebesar USD31,17 juta atau Rp487,34 miliar.

Berdasarkan segmennya, kontrak penjualan minyak dan gas bumi tercatat sebesar USD1,71 miliar atau Rp26,77 triliun, dan pendapatan kontrak konstruksi sebesar USD13,27 juta atau Rp193,41 miliar.

Lalu, pendapatan kontrak penjualan listrik sebesar USD24,15 juta atau Rp377,68 miliar, pendapatan kontrak operasi dan jasa pelayanan sebesar USD20,19 juta atau Rp315,73 miliar, serta pendapatan jasa lainnya sebesar USD7,39 juta atau Rp115,68 miliar.

Dari sisi pengeluaran, beban pokok pendapatan dan biaya langsung lainnya tercatat sebesar USD902,96 juta atau Rp14,11 triliun. Dengan rincian, penyusutan, deplesi, dan amortisasi sebesar USD478,03 juta atau Rp7,47 triliun.

Kemudian, biaya produksi dan lifting sebesar USD265,35 juta atau Rp4,14 triliun, dan biaya pembelian minyak mentah sebesar USD100,23 juta atau Rp1,56 triliun.

Selanjutnya, beban pokok penjualan tenaga listrik dan jasa terkait lainnya sebesar USD34,35 juta atau Rp537,04 miliar, biaya jasa tercatat sebesar USD14,90 juta atau Rp232,96 miliar, dan beban eksplorasi sebesar USD10,09 juta atau Rp157,78 miliar.

Hingga akhir September 2022, total nilai aset MEDC tercatat sebesar USD6,87 miliar atau Rp107,44 triliun, tumbuh 20,91% dari posisi akhir tahun lalu sebesar USD5,68 miliar. Adapun, liabilitas perseroan sebesar USD5,23 miliar atau Rp81,80 triliun, dan ekuitas sebesar USD1,64 miliar atau Rp25,64 triliun.

Ke depan, pada kondisi pasar yang cukup baik seperti sekarang ini, perseroan optimistis bahwa kinerja hingga akhir tahun dapat dipertahankan dengan baik.  Adapun, kegiatan eksplorasi perseroan akan berfokus pada peluang eksplorasi yang berada dekat dengan fasilitas infrastruktur produksi, sehingga lebih cepat untuk dimonetisasi.

(FRI)

SHARE