Laba Melejit 115 Persen, Bos PSSI Siap Hadapi Ancaman Resesi 2023
Pelita Samudera Shipping (PSSI) mencatatkan laba bersih di kuartal III-2022 menjadi USD33,1 juta atau melesat 115%.
IDXChannel - PT Pelita Samudera Shipping Tbk (PSSI) mencatatkan laba bersih periode berjalan pada kuartal III-2022 menjadi USD33,1 juta atau melesat 115% dibanding kuartal yang sama 2021 sebesar USD15,4 juta (YoY).
Kenaikan laba didorong kinerja yang lebih baik dari seluruh aset perseroan dengan tingkat utilisasi yang tinggi antara 85%-95%. Dengan marjin laba bruto 38% dan marjin laba bersih 39%, hal ini menunjukkan PSSI mampu menghasilkan profitabilitas yang semakin baik.
Sementara itu, EBITDA perseroan bertambah menjadi USD39 juta dari USD29 juta pada periode yang sama 2021.
"Dengan pencapaian yang begitu baik di kuartal III, kami berharap dapat menutup tahun pada posisi yang baik untuk menghadapi 2023," ucap Direktur Utama PSSI, Iriawan Ibarat dari Keterbukaan Informasi Bursa Efek Indonesia, Senin (31/10/2022).
Dia melanjutkan, perseroan telah menyiapkan sejumlah langkah strategis untuk meraih imbal hasil investasi yang lebih besar, pendapatan yang lebih tinggi, dan pertumbuhan berkelanjutan.
Selaras, perseroan turut mencatatkan peningkatan pendapatan usaha kuartal III-2022 yang tumbuh 14% dari periode yang sama tahun lalu menjadi USD86 juta.
Meningkatnya pendapatan sewa berjangka (Time Charter) dari segmen kapal tunda dan tongkang (TNB), serta kapal kargo curah (MV) menjadi kontribusi terbesar atas kenaikan pendapatan usaha tersebut.
Hingga kuartal III-2022, total volume angkutan PSSI lebih dari 22,4 juta metrik ton. Sedangkan beban pokok pendapatan USD53,4 juta akibat naiknya biaya logistik kapal dan depresiasi, sehingga perseroan mencetak laba bruto USD32,6 juta, meningkat 37% dari periode yang sama tahun lalu.
Dari sisi rasio keuangan, pelunasan pembayaran fasilitas kredit dari beberapa bank di tahun ini membuat gearing ratio perseroan terjaga sangat baik di level -21,85%. Ini sekaligus menunjukkan PSSI mempunyai tingkat utang yang rendah.
Juga penambahan kas dan setara kas dari bisnis yang sedang berjalan cukup bagi perseroan untuk menghadapi tantangan yang diberikan dari beban keuangan yang lebih besar di tengah naiknya suku bunga.
Dengan kondisi finansial yang sangat sehat, PSSI memiliki net cash USD29,9 juta. Rasio Return on Asset (ROA) berada di level 18,48% per 30 September 2022, menandakan semakin optimalnya kinerja aset untuk meraih laba bersih.
Rasio Return of Equities (ROE) oerseroan tercatat semakin baik, 24,19% didorong oleh kenaikan laba bersih. Laba per saham juga naik menjadi Rp92 dari Rp41 pada periode yang sama tahun lalu.
Untuk diketahui, tahun 2023 dunia diprediksi akan gelap gulita karena ada resesi yang mengintai.
(FAY)