Laba Melesat 922 Persen, Bintang Samudera (BSML) Tebar Dividen Tahun Ini
PT Bintang Samudera Mandiri Lines Tbk (BSML) memutuskan membagikan dividen tunai ini sebesar Rp2 miliar.
IDXChannel - PT Bintang Samudera Mandiri Lines Tbk (BSML) memutuskan membagikan dividen tunai ini sebesar Rp2 miliar. Pada tahun buku 2021, perseroan mencatatkan lonjakan laba bersih 922,42 persen.
Mengutip keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI), Selasa (19/7/2022), perseroan akan membagikan dividen tunai pada 12 Agustus 2022. Nantinya, para pemegang saham akan mendapat dividen sebesar Rp 1,08 per saham.
Adapun, cum date pembagian jatah dividen di pasar reguler dan negosiasi akan dilaksanakan pada 22 Juli 2022. Sedangkan, cum date di pasar tunai berlangsung pada 26 Juli 2022.
Kemudian, awal perdagangan saham tanpa hak dividen (ex dividen) di pasar reguler dan negosiasi berlangsung pada 25 Juli, sementara di pasar tunai digelar pada 27 Juli 2022.
"Dividen akan dibagikan kepada pemegang saham yang namanya tercatat dalam daftar pemegang saham (DPS) perseroan, pada 26 Juli 2022 pukul 15.00 WIB," tulis manajemen perseroan dalam keterbukaan informasi, dikutip Selasa (19/7/2022).
Berdasarkan laporan keuangan, BSML mencatat laba bersih sebesar Rp 4,37 miliar atau melesat hingga 922,42 persen dibandingkan tahun 2020 sebesar Rp 428,55 juta.
Pertumbuhan laba bersih tersebut turut ditopang oleh peningkatan pendapatan bersih perseroan sepanjang tahun lalu. Di mana, pendapatan bersih BSML naik 126,81 persen menjadi Rp 61,15 miliar dari sebelumnya sebesar Rp 26,96 miliar.
Sebagian besar pendapatan usaha BSML Tbk berasal dari pendapatan time charter sebesar Rp 51,55 miliar, dengan persentase 84,3 persen, dan sisanya 15 persen berasal dari fright charter senilai Rp 9,32 miliar, serta perdagangan 0,5 persen sebesar Rp 282,68 juta.
Hingga akhir 2021, total nilai aset perseroan tercatat sebesar Rp 248,68 miliar atau tumbuh 18,56 persen secara tahunan. Sementara itu, total liabilitas perseroan turun 2,79 persen menjadi Rp 154,12 miliar dan total ekuitas tumbuh 84,7 persen menjadi Rp 94,55 miliar. (RRD)