MARKET NEWS

Laba Mitratel (MTEL) Tembus Rp1,02 Triliun, Begini Komentar Analis

Taufan Sukma/IDX Channel 31/07/2023 15:35 WIB

tren pertumbuhan bisnis MTEL menunjukkan kondisi fundamental perusahaan yang cukup solid, sementara harga sahamnya masih terdiskon.

Laba Mitratel (MTEL) Tembus Rp1,02 Triliun, Begini Komentar Analis (foto: MNC Media)

IDXChannel - PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk (MTEL) atau Mitratel baru saja merilis hasil kinerjanya di sepanjang semester I-2023 lalu.

Dari segi laba bersih, misalnya, entitas bisnis di bawah naungan Telkom Group tersebut mampu membukukan nilai hingga Rp1,02 triliun, atau tumbuh sebesar 14,7 persen secara tahunan (year on year/YoY).

Capaian tersebut mendapatkan respons positif dari kalangan analis pasar modal nasional, sehingga tak ragu menempatkan saham MTEL ke dalam rekomendasi beli.

Kalangan analis menilai bahwa tren pertumbuhan bisnis MTEL menunjukkan kondisi fundamental perusahaan yang cukup solid, sementara harga sahamnya masih terdiskon. 

"Ada tiga faktor yang membuat laba Mitratel tumbuh pesat pada Semester I-2023," ujar Analis MNC Sekuritas, Andrew Susilo, mengawali analisanya.

Faktor pertama, menurut Andrew, adalah kondisi perusahaan yang cukup ekspansif dalam menambah jumlah menara dan serat optik guna meningkatkan pangsa pasar.

Tambahan jaringan ini pun terbukti berhasil mengerek kinerja perusahaan dari segi pendapatan. 

Sedangkan faktor kedua, Andrew menjelaskan, MTEL terbukti berhasil meningkatkan efisiensi, sehingga kenaikan pendapatan berdampak positif pada laba operasional.

Lalu faktor ketiga adalah kondisi beban utang perusahaan yang relatif lebih kecil dan terkelola dengan lebih baik.

"Pertumbuhan laba double digit didukung oleh ekspansi menara yang agresif dan penambahan penyewa serta pendekatan manajemen biaya yang disiplin," tutur Andrew.

Sepanjang semester I-2023, MTEL mencatatkan pendapatan senilai Rp 4,13 triliun, atau tumbuh 11 persen secara YoY. Di saat bersamaan, berkat peningkatan efisiensi, beban MTEL hanya meningkat delapan persen.

Kombinasi dari pertumbuhan pendapatan dan peningkatan efisiensi mendorong EBITDA Mitratel pada Semester I-2023 mencapai Rp3,35 triliun, meningkat 16,1 persen secara yoy. Rasio EBITDA Margin pun membaik menjadi 81,2 persen dibandingkan setahun sebelumnya 77,5 persen.

Andrew mengatakan biaya maintenance dan perbaikan tower dari MTEL semakin membaik. Hal ini dapat mendorong peningkatan marjin bisnis, apalagi dengan potensi penambahan tenant di luar jawa.

"Selain itu, utang MTEL relatif rendah dibanding peers sehingga memberikan fleksibilitas ekspansi serta menjaga earnings serta marjin relatif stabil dibandingkan dengan kompetitor," ungkap Andrew.

Pada akhir pekan lalu, saham MTEL ditransaksikan pada harga Rp655 yang setara dengan 9,7x EV/EBITDA, lebih rendah dari estimasi industri di kisaran 10x EV/EBITDA. Hal ini membuat harga saham MTEL menarik karena terdiskon dari peers.

"MTEL saat ini terdiskon dibandingkan dengan peers kalau mengacu pada EV/EBITDA. Selain itu, top-line bottom line growth MTEL berpotensi lebih tinggi. Peningkatan marjin ditambah struktur neraca yang lebih tangguh bikin MTEL seharusnya jadi top-picks di industri menara. Hanya soal waktu harga saham MTEL akan sejalan dengan fundamentalnya," papar Andrew.

Sejalan dengan MNC Sekuritas, Jefferies, lembaga investasi global, memberikan pernyataan bahwa kinerja MTEL sejalan dengan guidance pertumbuhan perseroan. MTEL sebelumnya menargetkan pertumbuhan pendapatan dan EBITDA untuk tahun 2023 mencapai 11 persen.

Secara keseluruhan kinerja keuangan Mitratel pada Semester I-2023 sejalan dengan konsensus pada analis pasar modal. Kinerja pada semester I-2023 telah mencapai sekitar 50 persen dari perkiraan laba bersih 2023 sebesar RP1,9 triliun hingga Rp2,1 triliun.

Analis BCA Sekuritas, Fakhrul Arifin, mempertahankan rating buy untuk saham MTEL dengan target price tidak berubah, yaitu di level Rp950 per saham.

"Laba dan EBITDA Mitratel sejalan dengan ekspetasi kami dan market," ujar Fakhrul.

Pada akhir Semester I-2023 Mitratel memiliki 36.719 menara meningkat 27,6 persen dari periode yang sama tahun lalu.

Terdapat penambahan menara baru sejumlah 1.301 menara yang mengukuhkan posisinya sebagai perusahaan dengan kepemilikan menara telekomunikasi terbesar di Asia Tenggara.

Lokasi menara telekomunikasi Mitratel sebanyak 15.354 di Jawa dan 21.365 menara berada di luar Jawa atau sekitar 58 persen dari total menara. 
Sejalan dengan peningkatan jumlah tower, jumlah tenant meningkat 24,6 persen menjadi 54.718 tenant. Dari sisi penyewa, penambahan di luar jawa sebesar 26%, lebih tinggi dibandingkan di Jawa yang sebesar 22%.

"Kami mulai memetik hasil dari ekspansi yang tercermin pendapatan yang tumbuh secara stabil dan berkelanjutan," ujar Direktur Utama Mitratel, Theodorus Ardi Hartoko. (TSA)

SHARE