MARKET NEWS

Laba Perusahaan Teknologi Raksasa hingga Data Pekerjaan AS Hiasi Wall Street Pekan Depan

Dhera Arizona Pratiwi 27/04/2025 07:25 WIB

Wall Street pada pekan depan akan menguji pemulihan saham bursa saham Amerika Serikat (AS).

Laba Perusahaan Teknologi Raksasa hingga Data Pekerjaan AS Menghiasi Wall Street Pekan Depan. (Foto Istimewa)

IDXChannel - Wall Street pada pekan depan akan menguji pemulihan saham bursa saham Amerika Serikat (AS), mulai dari menghadapi sejumlah sentimen seperti hasil laba perusahaan teknologi raksasa Apple dan Microsoft. Namun, prospek perkembangan perdagangan global mengancam akan menyebabkan volatilitas setiap saat.

Dilansir dari laman Reuters, Minggu (27/4/2025), laporan ketenagakerjaan bulanan AS, data pertumbuhan ekonomi AS kuartal pertama, dan pembaruan inflasi menambah potensi peristiwa sensitif pasar pada pekan mendatang.

Kemudian, sentimen untuk ekuitas telah terangkat pekan ini oleh sinyal pelonggaran dalam sikap perdagangan pemerintahan Presiden AS Donald Trump, termasuk kemungkinan de-eskalasi dengan China. Namun, situasi masih belum pasti dan perkembangan terbaru mengenai tarif dapat merusak keuntungan pasar.

"Tampaknya ada beberapa potensi kompromi pada situasi tarif," kata Direktur Riset Pasar Global di Boston Partners, Michael Mullaney.

"Namun, saham akan tetap sensitif terhadap arus berita hari itu. Jika tarif positif, pasar naik. Jika tarif negatif, pasar turun," ujarnya.

Investor bersiap menghadapi lebih banyak perubahan dalam perdagangan setelah Donald Trump bulan ini menghentikan banyak tarif impor terberat di negara lain hingga Juli. Penarikan Tarif Trump terjadi setelah pengumumannya pada 2 April tentang pungutan besar-besaran yang memicu volatilitas saham yang parah dan mengguncang pasar obligasi.

Beberapa perusahaan telah menunjukkan tantangan ke depan. Perusahaan kebutuhan pokok konsumen Procter & Gamble, perusahaan soda dan makanan ringan PepsiCo, dan pembuat peralatan medis Thermo Fisher, semuanya memangkas perkiraan laba tahunan mereka.

Investor juga akan mencermati sejauh mana rezim perdagangan global baru memengaruhi data ekonomi, dengan kekhawatiran luas bahwa tarif baru akan menaikkan harga dan memperlambat pertumbuhan.

(Dhera Arizona)

SHARE