Laba PGN (PGAS) Susut 39 Persen di Semester I-2023 Jadi Rp2,2 Triliun
Laba PGAS tercatat USD145,32 juta atau Rp2,21 triliun, turun 39,08% dari periode yang sama tahun lalu USD238,56 juta.
IDXChannel - PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) atau PGN mencatatkan penurunan laba bersih sepanjang semester I-2023. Laba perseroan tercatat USD145,32 juta atau Rp2,21 triliun, turun 39,08% dari periode yang sama tahun lalu USD238,56 juta.
Sementara pendapatan perseroan mengalami kenaikan 2,47% menjadi USD1,78 miliar atau Rp27,2 triliun, dari periode yang sama 2022 sebesar USD1,74 miliar. Berdasarkan segmennya, pendapatan niaga gas bumi mendominasi dengan kontribusi USD1,23 miliar atau Rp18,91 triliun.
Kemudian, penjualan minyak dan gas bumi tercatat sebesar USD208,15 juta atau Rp3,17 triliun, pendapatan transmisi gas sebesar USD133,53 juta atau Rp2,03 triliun, dan pendapatan segmen transportasi minyak USD74,60 juta atau Rp1,13 triliun.
Selanjutnya, pendapatan pemrosesan gas bumi sebesar USD28,23 juta atau Rp430,68 miliar, pendapatan jasa regasifikasi tercatat sebesar USD61,39 juta atau Rp936,52 miliar.
Adapun pendapatan segmen penyediaan jaringan sebesar USD10,20 juta atau Rp155,66 miliar, dan pendapatan lainnya sebesar USD27,24 juta atau Rp415,52 miliar.
Dari sisi pengeluaran, beban pokok pendapatan PGAS tahun lalu tercatat sebesar USD1,41 miliar atau Rp21,58 triliun, naik 7,27% dari sebelumnya sebesar USD1,31 miliar.
Sementara itu, beban umum dan administrasi tercatat sebesar USD89,55 juta atau Rp1,36 triliun, serta beban lainnya sebesar USD5,93 juta atau Rp90,57 miliar.
Per akhir Juni 2023, total nilai aset PGAS mencapai USD6,93 miliar atau Rp105,77 triliun, susut dari akhir Desember 2022 sebesar USD7,19 miliar. Adapun, liabilitas perseroan tercatat sebesar USD3,57 miliar dan ekuitas sebesar USD3,35 miliar.
Di tengah tantangan saat ini, perseroan fokus memperkuat kontribusi bisnis upstream, midstream hingga downstream untuk menjaga keberlangsungan bisnis perseroan.
Menjawab tantangan tersebut dan untuk menopang kinerja perseroan, PGN fokus dalam optimalisasi di berbagai sektor bisnis.
Dari sisi upstream, beberapa waktu lalu, PGN Saka berhasil menambah volume produksi 2.200 barrel per day minyak dengan no water contain. Kemudian ada additional gas yang bisa dimanfaatkan sebesar 20 – 40 MMSCF, serta masih memiliki potensi 8.800 – 10.000 barel minyak dari Blok Pangkah.
Sementara dalam bidang pengembangan dan pengelolaan infrastruktur pipa gas, terutama di area Sumatera telah terhubung ke Singapura, Batam, hingga Jawa Barat. Saat ini sedang dibangun pipa dari Cirebon ke Semarang di mana terdapat potensi demand di kawasan industri Jawa Tengah.
Perseroan juga akan menyambungkan infrastruktur pipa gas dari Sei Mangkei ke Dumai. Perseroan juga memiliki Kalija dan apabila WNTS telah terhubung dengan Sumatera, maka akan menambah pasokan gas jika kekurangan pasokan dan meningkatkan volume penjualan gas.
(RNA)