Laba Produsen Air Minum Kemasan Cleo Naik 41,81 persen di Kuartal II-2021
PT Sariguna Primatirta Tbk (CLEO) mencatatkan kenaikan laba bersih pada kuartal II-2021.
IDXChannel - PT Sariguna Primatirta Tbk (CLEO) mencatatkan kenaikan laba bersih pada kuartal II-2021. Pada laporan keuangan per 30 Juni 2021, Perseroan mencatatkan laba bersih sebesar Rp91,75 miliar atau lebih tinggi 41,81 persen dibanding 30 Juni 2020 sebesar Rp64,70 miliar.
Dikutip dari keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Perseroan mencatatkan penjualan bersih sebesar Rp529,32 miliar atau naik 7,16 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp493,94 miliar, dengan laba per saham dasar Rp7,65.
Adapun penjualan produsen air minum dalam kemasan dengan merk Cleo ini terdiri atas penjualan bersih bukan botol, botol dan lain-lain. Penjualan tersebut terbagi atas pihak berelasi dan pihak ketiga.
Penjualan bukan botol tercatat Rp309,35 miliar atau lebih tinggi dari sebelumnya Rp276,38 miliar; botol tercatat Rp209,47 miliar atau lebih tinggi dari sebelumnya Rp200,58 miliar; lain-lain tercatat Rp10,49 miliar atau lebih rendah dari sebelumnya Rp16,97 miliar.
Total penjualan ke pihak berelasi tercatat Rp432,80 miliar atau lebih tinggi dari sebelumnya Rp383,76 miliar dan penjualan ke pihak ketiga tercatat Rp96,51 miliar atau lebih rendah dari sebelumnya Rp110,18 miliar.
CLEO mencatatkan adanya kenaikan beban pokok penjualan di kuartal II-2021 menjadi Rp300,27 miliar dibanding periode yang sama tahun sebelumnya Rp280,60 miliar. Beban penjualan mengalami penurunan menjadi Rp62,24 miliar dari sebelumnya Rp73,92 miliar, dan beban keuangan juga turun menjadi Rp9,50 miliar dari sebelumnya Rp13,25 miliar.
Kas bersih yang diperoleh dari aktivitas operasi tercatat Rp176,63 miliar, kas bersih yang digunakan untuk aktivitas investasi tercatat Rp51,73 miliar, dan kas bersih yang diperoleh dari aktivitas pendanaan tercatat Rp56,87 miliar.
Sariguna Primatirta mencatatkan liabilitas sebesar Rp435,83 miliar dan ekuitas Rp958,02 miliar. Adapun total aset perseroan meningkat menjadi Rp1,39 triliun dibanding tahun 2020 sebesar Rp1,31 triliun. (NDA)