Laba Samindo Resources (MYOH) Melesat 57 Persen Meski Pendapatan Turun di Semester I-2025
Samindo Resources (MYOH) membukukan laba bersih sebesar USD8,8 juta, tumbuh 57 persen meski pendapatan turun pada semester I-2025.
IDXChannel - PT Samindo Resources Tbk (MYOH) berhasil mencatatkan kinerja keuangan yang solid pada semester I-2025. Perseroan membukukan laba bersih sebesar USD8,8 juta, tumbuh 57 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Peningkatan laba bersih ini terutama didorong oleh efisiensi biaya, penurunan beban operasional, serta dampak positif dari perubahan nilai tukar.
Di sisi lain, pendapatan konsolidasi Samindo tercatat sebesar USD79,6 juta hingga akhir Juni 2025. Angka tersebut turun 6 persen dibandingkan semester I 2024 karena penurunan volume overburden removal dan jasa sewa kendaraan.
Meski pendapatan turun, efisiensi biaya berhasil mendorong peningkatan laba. Beban pokok pendapatan perseroan turun 4 persen menjadi USD64,6 juta, didorong oleh penghematan biaya ban. Margin laba kotor turut meningkat, dengan laba sebelum pajak tercatat sebesar USD11,1 juta, naik 35 persen secara tahunan.
Dari sisi kinerja, Samindo menunjukkan perbaikan di beberapa lini. Salah satunya volume pengangkutan batu bara (hauling) naik 5 persen menjadi 11.407 kton, didukung oleh peningkatan ketersediaan truk menjadi 39 unit per hari. Aktivitas pengeboran eksplorasi juga melonjak 36 persen menjadi 16.711 meter.
Corporate Secretary Perseroan, Ahmad Zaki, menyampaikan pencapaian ini merupakan hasil dari strategi efisiensi dan penguatan operasional yang konsisten. “Kami terus melakukan optimalisasi biaya, termasuk melalui optimalisasi ban yang terbukti efektif menekan pengeluaran. Di saat yang sama, kami juga berhasil memperpanjang kontrak strategis dengan KIDECO selama lima tahun ke depan, dengan skema tarif baru yang lebih kompetitif dan berbasis harga batubara ICI4,” ujar Zaki dalam keterangan tertulis, Rabu (3/9/2025).
Segmen penyewaan kendaraan yang sebelumnya terdampak oleh pengurangan sewa kendaraan dari klien utama, mulai melakukan ekspansi pasar ke sektor minyak dan gas serta perkebunan. Langkah ini diharapkan dapat memperluas portofolio bisnis dan memperkuat diversifikasi pendapatan Perseroan.
Secara neraca, total aset perseroan per 30 Juni 2025 tercatat sebesar USD219,7 juta, turun 2 persen akibat depresiasi aset tetap. Total liabilitas turun 10 persen menjadi USD43,1 juta, didorong oleh pelunasan pinjaman oleh TRJA.
Sementara itu, posisi kas dan setara kas meningkat 10 persen menjadi USD91,3 juta. Perseroan mengatakan hal itu mencerminkan kondisi likuiditas yang kuat dan kesiapan untuk mendukung ekspansi ke depan.
“Semester pertama ini menjadi bukti bahwa dengan strategi yang tepat dan komitmen terhadap efisiensi, kami mampu menjaga kinerja tetap positif. Kami optimistis menghadapi paruh kedua tahun 2025 dengan fokus pada penguatan operasional, ekspansi pasar, dan tata kelola yang berkelanjutan,” kata Zaki.
(Febrina Ratna Iskana)